Remaja yang Tewas di Kolam Angsa Perumahan Elit di Sambikerep Dikenal Supel, dan Periang
Tommy Oktavian (15), harus meregang nyawa di Kolam Taman Angsa sekitaran area perumahan elit di Pakuwon Trade Centre (PTC) Surabaya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tommy Oktavian (15), harus meregang nyawa di Kolam Taman Angsa sekitaran area perumahan elit di Pakuwon Trade Centre (PTC) Surabaya.
Siswa kelas 8c SMP Gema 45 Surabaya itu ditemukan tak bernyawa pada Senin (12/3/2018).
Sejumlah kerabat dan tetangganya bersedih atas kepergian Tommy, satu di antaranya ialah tetangganya, yakni Theresia Taroreh (51).
"Anaknya baik, bergaul sama temannya ya rukun, saya kasihan lihat keluarga dan anaknya karena terlalu baik dan supel, sering ikut karang taruna dan kegiatan kampung kerja bakti," terang Theresia.
(Hendak Pesta Sabu di Kamar Kos, Seorang Pria Dibekuk Polsek Gubeng Surabaya)
Wanita yang sering disapa Bu Mahmud itu mengimbuhkan, Tommy seringkali terlihat berkendara sepeda motor bersama sejumlah rekan kampung maupun sekolahnya kesana kemari.
"Orang tuanya sering dibantu, bapaknya kan buka cuci mobil, almarhum sering bantu sama adiknya yang kelas 6 SD, setiap hari ibunya antar Tommy sekolah juga," sambung wanita kelahiran tahun 1967 itu.
Theresia masih tak menyangka, Tommy yang dikenal periang ini harus meregang nyawa hanya demi menyelamatkan smartphonenya di Kolam Angsa.
"Ibunya korban teman pengajian saya, tadi selesai pengajian teman saya bilang Tommy tenggelam, dari situ saya langsung bergegas ke rumah korban," paparnya pada TribunJatim.com.
(VIDEO: Lepas Penat, Mbak Puti Ikut Joget Malam-malam Bersama Bupati dan Anak-anak Jember)
Putri dari Theresia, yakni Andi Hana (16) juga angkat bicara.
Hana yang juga teman sekolah Tommy menilai Tommy sebagai sosok ramah dan sering menyapa rekannya.
"Di sekolah sering menyapa, lucu, supel, dulu juga satu sekolah sama saya di SDN Pakis 8, padahal hari ini adalah hari pertama UAS," beber Hana.
Hana dan ibunya masih tak percaya dengan kepergian tetangga sekaligus adik kelasnya itu.
(Mbak Puti Blusukan ke Ponpes Pinggiran Jember, Pengasuh Berharap Program Madin Plus Diteruskan)
