Polisi dan Petugas BCA Kesulitan Menghitung Uang Mainan di Tulungagung Milik Mujiono

 TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Anggota Satreskrim Polres Tulungagung  dibantu petugas dari BCA menghitung uang mainan milik Mujiono (51), warga Desa Polusari, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Kamis (22/3/2018).

Mujiono sempat menyaksikan saat kardus pertama yang berukuran besar dibuka.

Namun kemudian Mujiono keluar Ruang Opsnal Satreskrim Polres Tulungagung, tempat penghitungan.

Proses penghitungan dibantu sebuah mesin penghitung uang dari BCA.

Namun petugas kesulitan menghitung. Sebab banyak ukuran uang mainan ini lebih kecil dibanding uang yang asli.

Baca: Video Viral Bungurasih Sidoarjo Terkait MoU Pengangkutan Penumpang

Selain itu bahan yang digunakan juga kertas licin, sehingga tidak bisa dimasukkan dalam mesin penghitung.

Menjelang siang proses penghitungan dihentikan, untuk memberi waktu beristirahat.

"Ini satu kardus masih belum dibuka, yang satu saja belum beres," ujar seorang polisi yang terlibat penghitungan.

Karena hanya uang mainan, polisi tidak menghitung jumlah nominalnya.

Melainkan jumlah lembar dari seluruh uang mainan itu.

"Harus dihitung seluruhnya karena nanti untuk dijadikan barang bukti," ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo.

Satu per satu lembaran uang mainan ini disatukan sesuai jenisnya.

Baca: VIDEO, Ingin Tahu Berapa Banyak Uang Mainan Yang Dibawa Mujiono, Lihat ini

Ada uang rupiah dari pecahan Rp 1000 hingga Rp 100.000.

Ada pula uang dolar Amerika Serikat, dan Yuan Tiongkok.

Secara fisik tampilan uang mainan ini mirip dengan uang asli, terutama dari sis warna dan desain.

Yang membedakan hanyalah penjelasan yang tercantum di atasnya.

Misalnya jika uang asli ditulis Seribu Rupiah, maka uang ini ditulis Seribu Saja.

Namun Polisi belum menetapkan tersangka dalam perkara ini. (David Yohanes)