Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Yusril : Partai Bulan Bintang Tidak Akan Dukung Presiden Incumbent di Pilpres 2019

PBB (Partai Bulan Bintang) menegaskan, "Tidak akan mendukung Presiden incumbent jika maju lagi di Pilpres 2019

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Demikian ujar Ketua Umum PP Prof.Dr. Yusril Ihza Mahendra di sela-sela acara Silaturahim Daerah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa timur (Silatda DDII Jatim) di Ponpes ElKISI, dusun Kemuning desa Mojorejo, Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 24-25 Maret 2018. 

 TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - PBB (Partai Bulan Bintang) menegaskan, "Tidak akan mendukung Presiden incumbent jika maju lagi di Pilpres 2019 dan mengambil sikap oposisi penuh terhadap pemerintahan jika JKW terpilih kembali,".

Demikian ujar Ketua Umum PBB Prof.Dr. Yusril Ihza Mahendra di sela-sela acara "Orasi Kebangsaan  Silaturahim Daerah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa timur (Silatda DDII Jatim) di Ponpes ElKISI, dusun Kemuning desa Mojorejo, Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 24-25 Maret 2018 denga mengambil tema Ora.

Lebih jauh Prof.Dr. Yusril menambahkan, PBB tidak sekedar bersikap oposan bahkan siap membentuk kabinet bayangan demi menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca: Dua Bulan Bekerja, Popularitas Mbak Puti Meningkat Drastis, Bambang DH Sebut Ia Seorang ‘Fighter’

Jika di tengah jalan pemerintahan kolaps maka kita akan mengambilalih
pemerintahan.

Menurut Yusril, prestasi terbesar pemerintahan JKW adalah membukukan hutang. Jangan bangga pemerintah luar negeri memberi penghargaan kepada Menkeu kita sebagai menteri terbaik.

“ Utangnya dari asing , dan asing mendapat untung. Apa susahnya memberi
penghargaan kepada negeri pengutang terbesar, “ candanya.

Ditanya soal hasrat Yusril maju di Pilpres. Beliau memaparkan saat ini PBB akan lebih banyak konsentrasi dan konsolidasi kekuatan internal sekaligus menjalin sinergi kekuatan dengan ormas ormas Islam, seperti NU,Muhammadiyah, Persis, Nahdlatul Wathan, Mathlaul Anwar, FPI, HTI dan seluruh komponen umat.

Baca: Indah Kalalo Terinspirasi Green & Recycle Fashion Banyuwangi

“Kapan hari kami bertemu langsung dengan Ketua PB NU, KH. Said Agil Siradj, beliau menegaskan bahwa Pak Yusril dan teman –teman di PBB adalah aktivis Islam yang moderat dan tidak eksklusif. Maka jangan gerah dengan PBB. ,”tambahnya di hadapan ribuan hadirin.

Kata Yusril, silahkan para kyai, ulama dan pemuda Ahlussunah yang belum bergabung di partai, isi PBB dan bantu membesarkan. Islam dan politik ibarat gula dan manisnya.

Memisahkan politik dan Islam, sama halnya dengan memisahkan gula dari manisnya.
Orang cerdik pandai, Ulama, Intelektual, para profesor , nyaris tidak berdaya di depan segenggam kekuasaan.

Mengubah negara dan masyarakatnya, akan lebih efektif melalui kekuasaan. Dengan
regulasi dan perundangan, masyarakat di paksa untuk tunduk.

“ Kalau kekuasaan ada di tangan para tokoh Islam, maka Islam akan jaya. Izzul Islam wal muslimin," tambahnya.

Komitmen PBB kepada bangsa dan negara terangkum dalam tag line jargon ini, "Bela Islam, Bela NKRI. Bela Rakyat”.

Pilpres 2019, Insyaallah bukan sebuah kebetulan PBB No. di urutan 19. Setelah berjuang melawan Bawaslu dalam gugatan, PBB memperoleh kemenangan dan ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2019 Nomor urut 19.

“Bismillahirrahmanirrahim...itu jumlah hurufnya 19, semoga ini matematika politik Allah, dan PBB siap menjalankan amanah,” candanya serius.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved