BPCB Bakal Teliti Temuan Batu Bata dan Lumpang Kuno di Kediri
Temuan batu bata dan lumpang kuno diduga peninggalan purbakala di Kediri langsung jadi atensi serius BPCB Trowulan.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Temuan batu bata kuno diduga peninggalan purbakala di Dusun Wonorejo, Desa Semanding, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri bakal diteliti petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
Batu bata ini pertama kali ditemukan Slamet (47) warga Desa Semanding saat melakukan penggalian di lokasi untuk tanah uruk.
"Saat kami menggali tanah tiba-tiba paculnya menyangkut benda keras. Setelah kami lihat ternyata ada tumpukan batu bata," ungkapnya, Senin (26/3/2018).
Tumpukan batu bata kuno ini terkubur di bawah tanah memanjang ke utara sekitar 200 meter.
Saat ditelusuri tumpukan batu bata juga memanjang ke barat sekitar 50 meter.
Setelah dicermati, bentuk tumpukan batu bata ini semacan pondasi.
Batu bata perbakala ini berbentuk persegi serta terdapat ukiran huruf Jawa.
Ditemukan juga dua buah lumpang kuno diperkirakan peninggalan bersejarah.
Temuan ini selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Desa Semanding serta dilanjutkan ke Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri.
Namun karena tanahnya telah terlanjur digali, temuan batu bata itu sudah berserakan di lahan seluas sekitar satu hektar. Malahan banyak batu bata yang telah hancur.
Kapolsek Pagu AKP Bowo Wicaksono saat dikonfimasi Surya menjelaskan, ada rencana petugas BPCB melakukan penelitian di lokasi temuan batu bata kuno.
"Rencana hari Rabu (28/3/2018) akan ditinjau dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri dan Balai Pelestarian Cagar Budaya dari Trowulan," jelasnya.
Sementara personel Polsek Pagu telah meminta keterangan dari pekerja yang menemukan batu bata purbakala. (Surya/Didik Mashudi)