Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Para Polwan yang Menyamar PSK, dari Mengaku Janda Hingga Masuk Kamar dan Ditawar Segini

Para polwan ini pernah nyamar jadi PSK. Dari mengaku jadi janda, hingga diminta masuk kamar dan ditawar

Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
Ilustrasi polwan 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus human trafficking memang cukup meresahkan bagi masyarakat.

Biasanya praktik tersebut dilakukan secara terselubung.

Modusnya adalah dengan membuka sejumlah tempat hiburan.

Selanjutnya, pihak pengelola kemudian memainkan bisnis esek-esek itu.

Baca: Surabaya Berpotensi Terjadi Gempa, Peneliti Cari Upaya Penanganan Bencana

Meski demikian, polisi juga tak mau kalah untuk mengungkap praktik tersebut.

Mereka terus memutar otak.

Itu pula seperti yang dilakukan oleh seorang polwan baru-baru ini.

Dilansir dari Kompas.com, laporan masyarakat tentang dugaan adanya bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati nurani Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum (50) untuk berupaya terjun langsung membuktikan kebenarannya.

Kapolsek Wedarijaksa Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ini bahkan mengatur strategi sendiri hingga nekat tak menginformasikan kepada anggotanya perihal rencana penyamarannya melamar pekerjaan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di warung kopi Kuro-Kuro" di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

"Geram rasanya mendengar laporan masyarakat jika ada maksiat, terutama yang melibatkan anak-anak. Apalagi saya punya anak dua," tutur Rochana saat berbincang dengan Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (6/10/2017).

Dijelaskan Rochana, sepekan sebelum penggerebekan polisi di warung kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

"Izinnya sih warung kopi dan bagian depan bangunan digunakan untuk jualan kopi dan makanan. Warga pahamnya jika itu warung kopi. Pemiliknya cukup rapi mengelabuhi karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya itu," kata Rochana yang empat kali mengantongi penghargaan sebagai kapolsek terbaik di Pati.

Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu kemudian memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved