Kak Ninit: Jangan Bilang Pendongeng itu Pasarnya Tidak Ada, Malah Sangat Banyak
Kartikanita Widyasari, pendongeng asal Surabaya ini mengatakan di Indonesia, khususnya Surabaya, tenaga pendongeng masih diperlukan.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasar bagi para pendongeng masih membawa angin segar.
Kartikanita Widyasari, pendongeng asal Surabaya ini mengatakan di Indonesia, khususnya Surabaya, tenaga pendongeng masih diperlukan.
"Jangan bilang pendongeng itu pasarnya tidak ada. Malah sangat banyak. Sebagai contoh, di lingkungan pendongeng profesional itu sampai harus menganulir atau menyerahkan job ke satu pendongeng ke lainnya saking padatnya jadwal," katanya kepada TribunJatim.com dengan nada semringah, Kamis (29/3/2018).
Kisah Kak Ninit, Berawal dari Guru Sekarang Jadi Pendongeng Profesional
Wanita yang akrab disapa Kak Ninit ini mengatakan dalam sehari, ia pernah mendongeng di tiga tempat yang berbeda.
"Setiap hari itu selalu ada job untuk mendongeng. Paling sepi itu 4 kali show. Sementara kalau padat sehari bisa 3-5 show. Namun, sekarang saya membatasi ingin ada jeda istirahat," ungkapnya.
Ia melanjutkan pelanggan yang menggunakan jasa pendongeng adalah sekolah, perusahaan, maupun lembaga keagaaman.
"Namun, porsi yang paling besar itu di sekolah dan perusahaan. Besarannya 50:50," terangnya.
Presiden Joko Widodo Resmikan Dua Gedung Baru Universitas Islam Malang
Ninit juga mengungkapkan segmen pendongeng itu tidak hanya dari kalangan anak-anak saja, melainkan juga orang dewasa maupun orangtua yang lanjut usianya.
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: