Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Ketiga Pasca Tabrakan KA Sancka dengan Truk Trailer di Ngawi

Sejumlah kedatangan KA di Stasiun Madiun masih mengalami keterlambatan hingga hari ketiga pasca tabrakan antara KA Sancaka

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Petugas hingga Hingga Sabtu (7/4/2018) siang, masih terus berusaha mengevakuasi KA Sancaka yang mengalami kecelakaan di km 215+8 antara stasiun Kedungbanteng - Walikukun, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi. 

 TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Meski jalur di kilometer 215+8 antara Stasiun Kedungbanteng - Walikukun sudah dapat dilintasi kereta, sejak Minggu (8/4/2018) kemarin, namun jalur KA belum sepenuhnya normal pada Senin (9/4/2018).

Sejumlah kedatangan KA di Stasiun Madiun masih mengalami keterlambatan hingga hari ketiga pasca tabrakan antara KA Sancaka dengan truk trailer, Jumat (6/4/2018) lalu.

Keterlambatan Kereta Api (KA) mencapai satu jam hingga tiga jam.

Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto, menuturkan
saat ini PT KAI Daop 7 Madiun fokus melakukan percepatan perbaikan rel KA di lokasi kecelakaan di Dusun Dadung, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi.

"Ada keterlambatan satu hingga tiga jam. Kami masih terus melakukan pemulihan kondisi jalur KA, agar bisa segera dilewati perjalanan KA dengan kecepatan normal," kata Supriyanto, Senin (9/4/2018).

Baca: Usai Hijrah, Tiba-tiba Kartika Putri Lakukan Pre-wedding, Netizen Kaget Lihat Sosok Calonnya: Ustaz?

Dia mengatakan, rel kereta api di lokasi tabrakan hanya bisa dilewati KA dengan kecepatan antara 5 km/jam sampai 10 km/jam. Padahal, dalam kondisi normal kecepatan KA yang melintas bisa mencapai 80km/jam hingga 90 km/jam.

Hal itulah yang mengakibatkan sejumlah KA mengalami keterlambatan.

Selain secepatnya mengupayakan perbaikan jalur KA di lokasi kejadian, PT KAI Daop 7 Madiun juga melakukan rekayasa pelayanan penumpang.

"Untuk pengangkutan penumpang menuju ke Surabaya dan Malang, KAI Daop 7 Madiun melakukan rekayasa pelayanan. Rekayasa itu dengan menawarkan para penumpang naik KA yang ada, meski kelas KA nya berbeda, yang sesuai dengan jurusan," jelasnya.

Ia mencontohkan penumpang KA Sancaka pagi, KA Logawa, KA Sritanjung yang terlambat cukup tinggi, dengan tujuan ke Surabaya, lalu dinaikan ke KA Jayakarta, KA Bima, KA Mutiara Selatan yang saat itu siap di stasiun Madiun.

Demikian juga dengan penumpang KA Malioboro ekspres tujuan Tulungagung, Blitar sampai Malang, diikutkan KA malabar, KA Gajayana dan lainnya.

Baca: Jadwal Pelunasan Tahap Pertama Molor, Kemenag Jatim: Pelaksanaan Haji Tetap Sesuai Jadwal

"Prinsipnya kami berusaha mengurangi keterlambatan penumpang sampai ke tujuannya karena KAnya terlambat. Caranya dengan memindahkan ke KA yang saat itu sudah datang ke stasiun Madiun," kata Supriyanto.

Berikut data KA yang terlambat, Senin (9/4/2018):
- KA 44 (Bima) jadwal stasiun Madiun 03.15 WIB menjadi 06.21 WIB
- KA 42 (Gajayana) jadwal Madiun 04.30 WIB menjadi 06.42 WIB
- KA 142 (Majapahit) jadwal Madiun 05.19menjadi 08.21 WIB
- KA 50 (Turangga) jadwal Madiun 05.48 WIB menjadi 08.49 WIB
- KA 112 (Mutiara) jadwal Madiun 03.58 WIB menjadi 08.37 WIB
- KA 176 (Brantas) jadwal Madiun 04.50 WIB menjadi 08.05 WIB
- KA 182 (Kahuripan) jadwal Madiun 05.32 WIB menjadi 09.00 WIB. (Surya/Rahadian bagus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved