Kecewa Harga Jual Cuma Rp 2000 per Kg, Petani Tomat di Madiun Tumpahkan Hasil Panen di Depan Pendopo
Ungkapan kecewa tak dapat ditahan oleh para petani Tomat, asal Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 WIB.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Petani tomat di Kecamatan Kare, Madiun, membuang tomat hasil panen berkualitas buruk di depan Pendopo Ronggo Jumeno sebagai bentuk protes pada Jumat (3/10/2025).
- Mereka kecewa karena harga jual tomat anjlok hingga Rp 2.000/kg dan tidak ada aksi nyata dari pemerintah daerah meski ada instruksi gubernur untuk menyerap hasil panen.
- Petani menduga ada permainan mafia harga dan menuntut stabilisasi harga serta perhatian serius dari dinas terkait, bukan sekadar janji.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Ungkapan kecewa tak dapat ditahan oleh para petani Tomat, asal Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 WIB.
Mereka menumpahkan satu karung tomat, di depan Pendopo Ronggo Jumeno, Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun, masuk Kecamatan Mejayan.
Seluruh tomat yang dibuang ternyata berasal dari hasil panen, dengan kualitas buruk. Serta tidak layak dijual di pasar lantaran terdapat bintik hitam, pada bagian luarnya.
Petani Tomat Kecamatan Kare Darsyanto mengatakan, harga jual di tingkat petani yang menyentuh angka Rp 2.000 per kilogram, tentu tidak menguntungkan sama sekali.
“Apalagi sebelumnya Instruksinya Gubernur jelas. Bupati, Walikota harus menyerap, tetapi tidak ada tindakan dari dinas-dinas setempat,” ujar Darsyanto.
Pihaknya menuntut pemerintah, agar menstabilkan harga demi nasib petani ke depan lebih jelas, tidak hanya sekedar menanam dan memanen.
Baca juga: Bupati Jombang Warsubi Borong Tomat Petani saat Harga Anjlok, Dibagikan ke Warga Secara Cuma-cuma
“Kami curiga ada permainan mafia. Harga tomat yang begitu rendah. Kondisi semacam ini jelas tidak baik,” keluhnya.
Darsyanto berharap, pemerintah daerah lebih maksimal menyerap hasil panen. Sekaligus memfasilitasi keperluan para petani, tidak hanya sekedar janji.
“Bagaimana dinas terkait intens berkoordinasi dengan para petani. Mudah mudahan terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Menanggapi keluhan petani, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Indra Setyawan, menerangkan, hasil panen Tomat sudah terserap sebanyak 1,2 ton.
“Memang diperlukan koordinasi juga dengan, tidak hanya langsung petaninya, tapi juga Dinas Pertanian,” terangnya.
Mengenai sisa Tomat yang masih ada di lahan, Indra mengaku akan membahas lebih lanjut bersama lintas sektor. Mengingat, Tomat merupakan salah satu komoditas di Kabupaten Madiun sebagai ketahanan pangan.
“Kami membeli dengan harga Rp 4.000, harga produsen. Kemudian akan didistribusikan ke masyarakat yang sudah mengajukan pesanan,” tandas Indra.
Baca juga: Imbau Segera Serap Tomat yang Picu Deflasi, Khofifah: Bisa Diolah Jadi Jus Bagi Siswa
Kecelakaan Dua Truk di Jombang, Sopir Asal Nganjuk Luka Serius Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
M+ Museum Visual Kontemporer Terbesar di Asia, Surga Baru bagi Pecinta Seni untuk segala Usia |
![]() |
---|
Balasan Melaney Ricardo Dituding Cari Untung Bikin Konten dengan Fahmi Bo, Lunasi Kontrakan Rp8 Juta |
![]() |
---|
Niat Gali Tanah untuk Pondasi Rumah, Warga Trowulan Mojokerto Malah Temukan Bom Mortir Diduga Aktif |
![]() |
---|
Kisah Santri Asal Malang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Menolong Teman Sambil Merangkak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.