Perjuangan dan Tantangan Luar Biasa Mahasiswa di Jember Agar Bisa Menghafalkan Alquran
Banyak cara yang dilakukan mahasiswa agar bisa mendapat bantuan akademik. salah satunya dengan hafal Alquran.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI memberikan bantuan uang akademik kepada mahasiswa Universitas Jember yang memiliki kemampuan menghafal Alquran.
Untuk menentukan mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan, pihak Universitas Jember dan YBM BRI melakukan seleksi di masjid Al Hikmah, Kampus Tegalboto, Kamis (12/4/2018).
“Hari ini kami memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa Universitas Jember yang mampu menghafal Alquran untuk mengikuti seleksi, syaratnya sudah hafal minimal satu juz,” ujar Dul Khalim, Kepala Biro I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni.
Maisya Syafirah, Cewek yang Hafal 30 Juz Alquran dan Jago Debat Bahasa Inggris
M Ainun Najib, Staf YBM BRI Kantor Wilayah Malang yang bertugas menyeleksi, menambahkan, setiap peserta bakal diuji hafalan, tajwid, serta kelancaran bacaannya.
Tiap peserta juga menjalani sesi wawancara dan pemeriksaan berkas, termasuk surat keterangan atau sertifikat hafal Alquran dari pondok pesantren, atau lembaga yang menaunginya.
“Mereka akan ditanya hafal juz berapa saja, lalu tim akan membacakan ayat tertentu yang wajib dilanjutkan oleh peserta,” jelasnya.
Dari para peserta seleksi pemberian bantuan kepada Hafidz atau penghafal Al Quran oleh BRI Jember, Bety Jannaty dan Inny Sa’adah adalah dua diantaranya.
Dinilai Bikin Semrawut, Ribuan Pengantar Jemaah Umrah di Bandara Juanda Akan Ditertibkan
Bety mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sedang Inny dari Program Studi Kimia FMIPA, mereka berdua adalah santri di Pondok Pesantren Al Husna.
“Kebetulan di pondok ada program tahfidz, alhamdulillah saya sudah hafal dua juz, sementara Inny sudah hafal lima juz,” kata Bety yang asli Umbulsari.
Inny menambahkan, sehari-harinya mereka berdua berlatih menghafal Al Qur’an dengan cara menyetor hafalan kepada pengasuh sehabis salat subuh. Sedang pada malam diteruskan dengan latihan sendiri.
"Memang cukup berat mengatur waktu antara kuliah dan menghafal Alquran, tapi saya yakin akan selalu ada bantuan bagi orang yang menghafal Alquran, kuncinya disiplin,” tegas mahasiswi asal Banyuwangi ini.
Lompat Jendela Keluar dari Kamar Cewek, Siswa Madrasah Tsanawiyah ini Telanjang Bulat Dikejar Warga
Tantangan mengatur waktu juga disampaikan oleh Imad Aqil, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer yang sudah hafal Alquran 10 juz.