Bayi Kembar Siam Ternate
Orang Tua Bayi Kembar Asal Ternate, Gelisah Sejak Kehamilan Bulan Keempat
Suhardi Tjan (49) dan Nurhayati Syarif (42) masih sibuk mengurus administrasi di IGD RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dengan wajah memerah dan kelelahan, Suhardi Tjan (49) dan Nurhayati Syarif (42) masih sibuk mengurus administrasi di IGD RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Mereka merupakan orang tua dari kedua bayi kembar siam yang baru dirujuk dari Ternate.
Kegelisahan Suhardi sejak kehamilan bulan keempat istrinya kini semakin berkurang. Kedua anaknya, Khalisa dan Khanisa yang lahir Rabu (21/3/2018) akhirnya mendapatkan perawatan dari tim kembar siam RSUD Dr Soetomo.
Segala pembiayaan juga dibantu oleh BPJS dan pemerintah daerah Maluku Utara.
“Saya penjahit, jadi nggak nganter kontrol rutin. Terakhir kontrol saat usia kehamilan 3 bulan setelah positif hamil itu,” lanjutnya.
Baca: Kritis, Bayi Kembar Siam Dirujuk IRD Karena Alat Pernafasan Lepas
Dalam kesehariannya, Suhardi kerap ke Halmahera utara untuk mengambil orderan menjahit.
Ia juga melihat istrinya masih dalam kondisi prima mengurus anak-anaknya.
“Saat melahirkan itu baru dibawa ke rumah sakit, kemudian tahu kalau kembar dan nggak bisa dikeluarkan normal. Makanya di operasi,” urainya.
Kehadiran dua putrinya ini menurutnya sangat diharapkan keluarganya. Pasalnya dari lima anaknya, anak keduanya telah meninggal. Sementara dari empat anaknya yang tersisa hanya satu yang perempuan.
“Saya dan ibunya repot ngurusin bayi ini, yang kasih nama kakak perempuannya,” tuturnya.
Iapun tak malu harus menceritakan perjalanan kedua anaknya hingga dirawat di Surabaya. Baginya kedua anaknya merupakan anugrah yang layak disyukuri.
Baca: Gibran Rakabuming Raka Bicara Soal Kenapa Dia Tak Pernah Mau Ada Pengawalan
“Saya sama istri akan kos di Surabaya sampai mereka bisa dipisah, katanya juga mau disediakan sama pihak rumah sakit. Kami tawakkal saja, segala sesuatu Allah yang berkehendak. Kalau memang Allah berkehendak ya selamat mereka. Semoga diizinkan merawatnya,”ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Nurhayati yang baru bisa melihat bayinya setelah berusia dua minggu.
Kedua bayi yang tidak kembar identik itu masing-masing mirip dengan kedua orang tuanya. Khalisa yang mirip bapaknya, dan Khanisa mirip ibunya.
“Saya sempat bengkak kakinya saat hamil samapai melahirkan khawatir juga saat tahu mau di caesar. Tapi sekarang sudah tenang, sudha stabil juga mereka,” lanjutnya. (Sulvi sodiana)