Pilgub Jatim 2018
Kunjungi Desa Sendi Mojokerto, Emil Komitmen Lestarikan Desa Adat
Emil Elestianto Dardak, cawagub nomor urut 1 pasangan Khofifah Indar Parawansa datang dengan disambut meriah oleh seni bantengan
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Emil Elestianto Dardak, cawagub nomor urut 1 pasangan Khofifah Indar Parawansa datang dengan disambut meriah oleh seni bantengan hingga didoakan pemangku desa adat saat menghadiri acara bertajuk Rembugan Mas Emil dan Warga Pacet di Pacet, Mojokerto, Senin (30/4/2018).
Pemangku Adat Desa Sendi, Sucipto dalam acara mengungkapkan harapannya agar Khofifah-Emil menang dalam perhelatan Pilgub Jatim 2018. Harapan ini muncul karena Emil dinilai sebagai tokoh muda yang cerdas dan tepat bersama Khofifah untuk memimpin Jawa Timur.
"Saya banyak tahu Pak Emil dari berita televisi, dan beliau cerdas saya doakan Pak Emil bisa menjalankan amanah memimpin Jawa Timur," ungkapnya dalam acara.
Baca: Kunci Kemajuan Madura Versi Emil Elestianto Dardak, Mulai Jagung Hingga Ulama Kawal Investasi
Emil yang didapuk memberikan sambutan dan mendengarkan aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat mengungkapkan kebahagiaannya atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat khususnya anak muda desa setempat.
"Kesenian adalah sesuatu yang membuat kita memiliki rasa memiliki makna. Tentu adat istiadat, tradisi, bukanlah sesuatu yang serta merta hilang karena perkembangan zaman, karena tradisi menjadi kepribadian dan karakter bagi bangsa kita," katanya disambut aplaus ratusan masyarakat.
Lebih lanjut suami Arumi Bachsin ini menjelaskan tentang komitmennya untuk menjaga kesenian dan desa adat sesuai dengan Nawa Bhakti Satya nomer sembilan yakni Jatim Harmoni.
Jatim harmoni ini adalah kesadaran bahwa rasa cinta terhadap kebudayaan kesenian tradisi yang dimiliki bangsa memberikan warna dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Doktor termuda Jepang yang dikenal berbicara detail dengan data, memaparkan tentang desa adat secara komprehensif dihadapan ratusan masyarakat.
Salah satunya bahwa desa adat adalah kewenangan pemerintah provinsi. Adanya kewenangan provinsi ini lebih memperkuat upayanya untuk mengimplementasikan aspirasi desa adat.
Baca: Ribuan Buruh Serbu Surabaya, Tak Mau Terjebak Macet, ini Rekayasa dan Pengalihan Arus Lalu Lintas
"Saya berkomitmen untuk melestarikan desa adat, karena keberadaan desa adat akan menjadi daya tarik wisata di Pacet. Saya bersama temen-temen satu kelas program kepemimpinan inovatif di Boston Amerika pernah meninjau desa adat di Ubud Bali, dimana desa adat merupakan satu entitas yang memperkuat akar tradisi di wilayah tersebut," pungkas Bupati Trenggalek non aktif ini.
Acara bertajuk Rembugan Mas Emil bersama Warga Pacet ini dihadiri oleh kelompok anak muda diantaranya kelompok budidaya wader, anggrek, pelaku wisata dan pelaku UKM.(Surya/Fatimatuz zahroh)