Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecurangan UNBK di Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Risma : Anak-anak Jadi Korban

Pemerintah Kota Surabaya menyerahkan kasus dugaan kecurangan Ujian Nasional Berbasis Komputer di salah satu SMPN di Surabaya

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/SULVI SOFIANA
Siswa belum bisa login dan memulai ujian karena server pusat terjadi gangguan 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menyerahkan kasus dugaan kecurangan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UBNK) di salah satu SMPN di Surabaya, kepada pihak kepolisian.

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya sebelumnya sempat mengadakan rapat internal, antara Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan Kapolrestabes Surabaya, menanggapi kasus ini, Kamis (26/4/2018).

Penyidik telah menetapkan IM dan TG sebagai tersangka kasus kecurangan UNBK di SMPN di Surabaya pada Selasa lalu (1/5/2018).

Keduanya merupakan pegawai honorer di bidang IT dan tata Usaha (TU) SMPN tersebut.

Baca: Gaya Pamela Duo Serigala Pijat Hotman Paris dari Belakang Jadi Sorotan, Netizen: Jijik Lihatnya!

Dalam kasus ini, penyidik juga membenarkan banyak orang yang terlibat selain 2 tersangka yang sudah diamankan.

Setelah satu Minggu kasus ini bergulir, Kamis (3/5) Wali Kota Risma menjelaskan jika dalam kasus ini pihaknya tidak akan melibatkan anak-anak di sekolah SMPN tersebut.

"Ndak lah (tidak lah) kalau anak-anak (jadi tersangka), itu sudah diurus Polres. Tapi saya minta anak-anak tidak diikut-ikutkan karena mereka jadi korban sebetulnya," akunya saat ditanya awak media.

Sepeti yang diberitakan sebelumnya, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari terakhir di sebuah sekolah negeri di Surabaya tidak berjalan lancar.

Akibatnya sekolah tersebut dilaporkan ke Polrestabes Surabaya oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya.

SMP negeri tersebut diduga melakukan pencurian soal ujian UNBK mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Baca: Iming-imingi Pakai Kue, Ketua RT di Wiyung Cabuli Keponakan Sendiri

M Iksan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menuturkan kecurigaan tersebut bermula saat Dindik mengetahui anak-anak yang seharusnya ikut ujian di sesi 1 pindah ke sesi 3.

"Jadi memang di sekolah kami selama beberapa hari ini mengikuti prosedur ujian, ada satu sekolah yang memperlihatkan kejanggalan. Mestinya anak-anak itu ikut di sesi awal, sesi 1 tapi kemudian dipindah ke sesi 3," kata M Iksan, saat ditemui Surya.co.id saat memberikan keterangan bersama Wali Kota Surabaya dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, di ruang kerja Wali Kota, Kamis (26/4/2017).

Iksan menambahkan pagi tadi pihaknya melakukan monitoring ke sekolah, kemudian ditemukan ada kejanggalan dalam pelaksanaan UNBK.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved