Pilgub Jatim 2018
Kampanye di Bojonegoro, Gus Ipul-Mbak Puti Kompak Kompak Didukung Warga NU
Dalam safarinya di Kabupaten Bojonegoro, Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mendapat dukungan dari warga-warga NU di sana.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Dalam safarinya di Kabupaten Bojonegoro, Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mendapat dukungan dari warga-warga NU se-Kabupaten.
Dukungan tersebut terlihat dari hadirnya ribuan warga NU di tiga titik acara yang diikuti Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Dukungan pertama diperlihatkan saat ribuan warga NU berkumpul di Kantor MWC NU Baureno dalam acara Harlah NU ke-92.
Di Kantor MWC NU ini, warga NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU, dan Pagar Nusa, berkumpul dan kompak mengacungkan dua jari simbol dukungan pada Gus Ipul.
"Kalau calon sebelah mencalonkan diri, tapi Gus Ipul ini dicalonkan kiai. Makanya saya sangat yakin Gus Ipul menang," kata KH Agus Hamzah, ketua MWC NU Baureno.
Sempat Minum Susu Ibu Hamil, Lucinta Luna Kini Laser Lemak di Perut, Netizen Cemas Janinnya Hancur
Usai dari Baureno, Gus Ipul lantas melanjutkan untuk bertemu ribuan warga NU di Glagahwangi, Sugihwaras.
Di tempat ini, tenda panjang yang disediakan panitia penuh sesak warga NU.
Tak jauh beda dari lokasi pertama, begitu tiba di lokasi, Gus Ipul juga langsung disambut acungan dua jari.
Satu per satu warga disalami dan mengajak selfie.
Puluhan ulama, kiai dan bu nyai juga langsung menyambut dan mendoakan Gus Ipul.
Dihujat Netizen Bilang Opick Tulus Mencintainya, Yulia Mochamad Langsung Tulis Pesan Panjang Menohok
"Di hari lahir NU ini, kita semua harus mengingat bagaimana organisasi ini dulu dibentuk. NU didirikan para ulama, sehingga sebagai umatnya kita harus menuruti perintah ulama dan kiai," kata Gus Ipul.
Dimulai pada tahun 1918 dengan berdirinya Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), NU didirikan dan dimulai sebagai wahana pendidikan sosial dan keagamaan kaum santri.
Artinya, para pendiri NU mendirikan organisasi ini dimulai dari proses diskusi keilmuan. Sehingga warga NU juga harus mencukupi dirinya dengan ilmu.