KRI Ardadedali, Kapal Selam Kedua Pesanan Indonesia ke Korsel Datang, ini Kelebihan Daya Tempurnya
Tiba dan sandar di Surabaya, KRI Ardadedali 404, kapal selam kedua pesanan Indonesia ke Korsel langsung jadi perhatian utama.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KRI Ardadedali 404, kapal selam kedua pesanan Indonesia kepada Korea Selatan (Korsel) Kamis (17/5/2018) hari ini sandar di Dermaga Kapal Selam Koarmada II, Ujung, Surabaya.
Kapal produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korsel ini merupakan kapal selam type 209/400 DSME yang memiliki bobot 1.280 ton saat muncul di permukaan dan bobot menjadi 1.400 ton saat menyelam.
Menuju ke perairan Indonesia, KRI Ardadedali 404 berangkat dari dermaga galangan kapal DSME, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan pada pada 30 April 2018 lalu meIintasi Iaut selama 17 hari.
Qibtiyah Pulang ke Jember Setelah 28 Tahun Hilang di Saudi, Anaknya Lupa si Ibu Malah Keceplosan
Rute yang dilalui adalah Okpo (Korsel), Selat Korea, Perairan Jepang, Laut Cina Timur, Selat Luzon, Laut Cina Selatan, Selat Apo, Selat Cuyo, Laut Sulu, Selat Sibutu, Laut Sulawesi, Selat Makassar - Laut Jawa Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) hingga akhirya merapat di Dermaga Koarmada II Surabaya.
Sebelum KRI Ardadedali 404, Indonesia memesan kapal KRI Nagapasa 403 yang datang Senin (28/8) lalu.
Secara fisik, dua kapal selam ini memiliki bentuk sama persis.
KRI Ardadedali 404 ini juga dilengkapi Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast dan Comfortable Accomodation.
Diajak Ortu Ngebom Polrestabes, Tubuh Bocah 7 Tahun ini Terlempar 3 Meter, Mukjizat Tuhan Datang
Ada empat mesin diesel MTU 12V493 dengan jarak jelajah mencapai 18.520 km. Panjang kapal 61,3 meter, diameter 6,2 M, dengan draft 5,7 M mampu menampung 40 kru kapal.
Kecepatan kapal mencapai 21 knot di bawah air dan 12 knot di permukaan ini mampu belayar lebih dari 50 hari untuk menunjang fungsi operasinya.
Sebagai senjata, kapal selam ini dilengkapi dengan peluncur torpedo 533 mm, serta peluru kendali anti kapal permukaan yang merupakan moderenisasi armada kapal selam TNI Angkatan Laut.
ArdadedaIi diambil dari nama panah milik Arjuna yang dikenal sebagai Penengah Pandawa, yang memiliki paras yang menawan serta Iembut budinya.
Ajak 4 Anaknya yang Bocah Bunuh Diri Bom 3 Gereja, Begini Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji
Bentuk ujung senjata menyerupai paruh burung. Ketika dilepaskan kearah musuh, maka paruh burung itu dapat mematuk lawannya.
Menurut legenda, senjata milik Arjuna ini tidak mau ditujukan kepada kerabat Pandawa.
Suatu ketika senjata pernah diarahkan ke Arjuna oleh Prabu Gambiranom, karena memiliki jiwa maka senjata tersebut merasa kesakitan dengan terasa paruhnya pedih tercabut. (Surya/Pipit Maulidiya)
Minta Maaf ke Takmir Masjid Soal Teroris di Surabaya, Risma Sujud di Lantai, Hal Tak Terduga Terjadi