Semarak Ramadan 2018
Sambut Ramadan, Mbak Puti Teringat Fatmawati yang Selalu Ajarkan untuk Berbagi
Mbak Puti bercerita, bahwa dulu dirinya diajari oleh Fatmawati, ibu negara pertama yang tak lain adalah istri Bung Karno, tentang makna berbagi.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Kamis (17/5/2018).
Datangnya bulan Ramadan ini disambut Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno dengan penuh syukur dan suka cita.
Menurut Mbak Puti, sapaan akrabnya, Ramadan adalah bulannya ibadah.
Baca: Hampir Jadi Teroris, Cerita Wanita ini Jadi Viral, Terungkap Modus Pendekatannya!
”Inilah saatnya kita semakin khusyuk beribadah kepada Allah SWT, sekaligus semakin bersemangat berbuat baik kepada sesama. Hablum minallah, hablum minannas,” ujar Mbak Puti, Rabu (16/5/2018).
”Dalam suasana berpuasa, tidak makan dan minum, penuh pengendalian hawa nafsu, kita menemukan solidaritas dan kebersamaan. Di hadapan Allah SWT, kita semua sama. Semua itu mengajarkan, bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Sehingga kita harus tolong-menolong,” lanjut Cucu Bung Karno ini.
Mbak Puti bercerita, bahwa dulu dirinya diajari oleh sang nenek, Fatmawati, ibu negara pertama yang tak lain adalah istri Bung Karno, tentang makna berbagi.
Baca: Jadwal Piala Dunia Grup C, Prancis Diunggulkan, Tiga Tim Play-off Jadi Lawan
”Bahkan dalam keadaan kekurangan pun, kami diajarkan untuk berbagi. Saya berusaha terus melakukannya, sesuai nasihat nenek, ayah dan ibu saya,” kata Mbak Puti.
Mbak Puti juga menambahkan, Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk memupuk kepedulian untuk berbagi kepada sesama umat manusia.
”Ramadan ini ibarat kompas bagi kita semua untuk belajar menjadi manusia yang penuh empati, penuh syukur, dan mudah menolong sesama,” ujarnya.
Baca: Di Tengah Ancaman Terorisme, Inilah Makna Ramadan Menurut Gus Ipul
Hal tersebut menurut Mbak Puti bisa dimulai dari hal terkecil dan terdekat dari masing-masing umat muslim.
"Misalnya membahagiakan orang tua, sanak saudara, kerabat, tetangga, lingkungan kampung, dan sebagainya,” pungkasnya.