Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Sebelum Surabaya Diteror Bom, Umar Patek Pernah Kirim Info Penting ke Densus 88, Sekarang Terbukti

Padahal dulu Umar Patek sudah beri informasi penting ini ke Densus 88, dan sekarang akhirnya semua terbukti

Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
Kolase Umar Patek dan Teror Bom Surabaya 

TRIBUNJATIM.COM - Maraknya aksi terorisme bermula dari peristiwa nahas di tiga gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018) lalu.

Ialah Dita Oepriarto yang mengajak anggota keluarganya untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

Aksi tersebut dilakukan Dita dengan istri dan empat anaknya.

Mereka adalah Puji Kuswati (43) selaku istri Dita, dan empat anak mereka yakni YF (18), FH (16), FS (12), serta FR (9).

Baca: 3 Fakta Baru Hubungan Bocah SD yang Hamili Siswi SMP Terungkap, Sering Manfaatkan Rumah yang Kosong

Tiga gereja yang menjadi sasaran antara lain gereja di Jl Ngagel Madya, gereja Jl Diponegoro, dan gereja Jl Arjuno, Surabaya.

Menjadi awal pelaku aksi terorisme di Surabaya, siapa sangka, jenazah Dita rupanya masih berada di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

Hingga Selasa (22/5/2018), ada tiga jenazah yang masih berada di rumah sakit tersebut.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Atifin menjelaskan, ketiga jenazah itu masih butuh penanganan identifikasi dan tes DNA.

Baca: 5 Fakta Bocah SD Hamili Siswi SMP, Terungkap Cara Pacarannya hingga Jawaban Ayahnya yang Tak Pantas

"Kemungkinan baru besok, Rabu (23/5/2018). Hari ini (Selasa, 22/5/2018) katanya akan diselesaikan," jelas Machfud saat ditemui di RS Bhayangkara, Selasa (22/5/2018), dikutip dari Surya.

Tiga jenazah pelaku bom bunuh diri yang masih di RS Bhayangkara, yakni Dita Oepriarto, pelaku yang tewas di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jl Arjuno.

Kemudian dua anaknya, yakni YF (18) dan FH (16) yang bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel.

Ketiga jenazah itu saat berada di lokasi tewas dan sulit dikenali.

Baca: Pernah Setrum Lalu Telanjangi Anak dan Istrinya, Terungkap Kondisi Sang Ayah Kini, Miris, Karma?

Jasad Dita hangus dan tak utuh lantaran dirinya meledakkan bom di dalam mobil di GPPS Jl Arjuno.

Sedangkan tubuh YF dan FH yang meledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, hancur.

Machfud menuturkan, hingga Selasa (22/5/2018), tidak ada keluarga yang mengakui dan datang ke RS Bhayangkara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved