Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Main di Final Liga Champions 2018 Nanti Malam, Mohamed Salah Tak Akan Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Mohamed Salah pilih tak berpuasa saat Final Liga Champions 2018 nanti malam. Bagaimana hukumnya? Akankah dia masih bersinar?

Penulis: Januar | Editor: Januar
Mohamed Salah 

TRIBUNJATIM.COM - Liverpool FC musim ini memang patut berbangga atas striker yang mereka miliki, Mohamed Salah.

Striker andalan klub Liverpool, Mohamed Saleh, selain jago bermain bola, juga dikenal sebagai pribadi taat beribadah.

Ia tetap berpuasa Ramadhan kendati menjalani latihan berat atau menjalani pertandingan.

Gaya hidup Mohamed Salah yang tertib dan taat beribadah itu diakui sebagai kunci keberhasilannya di Liga Inggris.

Namun, khusus laga final Liga Champions 2018 antara Real Madrid vs Liverpool pada Sabtu (26/05/2018) waktu setempat atau Minggu (27/05/2018) dinihari WIB, Mohamed Salah memutuskan tidak berpuasa Ramadhan.

Baca: VIDEO: Reaksi Tak Terduga Kepala BNPT Saat Umar Patek Bicara Bom Surabaya, Perhatikan Sorot Matanya

Ya, teka-teki apakah Mohamed Salah akan berpuasa di laga final Liga Champions melawan Real Madrid, akhirnya terjawab.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Salah akan tetap berpuasa saat final Liga Champions.

Karena bertanding di Kyiv, Ukraina, maka Salah akan berpuasa selama 17 jam.

Mohamed Salah sebenarnya sudah mendapat pengecualian dari pemimpin tertinggi hukum Islam di Mesir, Shawki Allam yang mengeluarkan fatwa untuk menunda pelaksanaan puasa Ramadhan demi mempersiapkan kondisi maksimal di Piala Dunia 2018.

Baca: Dijaga Ketat Sniper, Suara Dentuman Muncul Saat Sidang Aman Abdurrahman, Warga Pun Kaget dan Panik

Namun kini, teka-teki apakah Salah akan berpuasa saat final Liga Champions akhirnya terjawab sudah.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Fisioterapis Liverpool, Ruben Pons dilansir BolaSport.com (grup Surya.co.id) dari Liverpool Echo.

"Kami di Marbella dan seorang nutrisionis telah memberikan rencana khusus (untuk Salah)," ujar Pons kepada stasiun radio Spanyol, Cadena SER.

"Besok (Jumat) dan saat matchday ia tidak akan berpuasa, jadi itu tak berpengaruh kepadanya," ujarnya.

Baca: Setiap Hari, 4 Mama Muda di Jatim Jadi Janda, Jangan Syok Tahu Penyebabnya, Sempat Sebut Kepuasan

Nutrisionis (ahli gizi) Liverpool telah membantu Salah yang berpuasa selama pemusatan latihan di Marbella.

Namun, 48 jam sebelum final, winger Mesir tersebut akan makan dan minum secara normal.

Kabar yang simpang siur itu sempat membuat sejumlah suporter Liverpool khawatir.

Melalui media sosial, sejumlah suporter Liverpool khawatir Salah tidak mampu menunjukkan penampilan terbaiknya jika tetap berpuasa sebelum pertandingan final melawan Madrid.

Baca: Bacakan Pembelaan, Aman Abdurrahman Yakin Tetap Akan Dijatuhi Hukuman Mati, Penyebabnya Terkuak

Kekhawatiran sebagian suporter Liverpool cukup beralasan.

Pasalnya, Salah merupakan pemain terbaik Liverpool musim ini.

Winger 25 tahun itu merebut berbagai penghargaan individu setelah sukses mencetak 44 gol untuk Liverpool musim ini.

Adu tajam Salah dengan bintang Madrid Cristiano Ronaldo menjadi salah satu daya tarik utama final Liga Champions 2018.

Baca: Pengakuan Pamela Safitri Dilecehkan dan Ditawar Rp 100 Juta Oleh Pejabat, Awalnya Nangis, Lalu . . .

Sementara itu, keluarga Mohamed Salah di Mesir, dikabarkan menyembelih 3 ekor sapi jelang Liga final Liga Champions, di Olimpiyskiy, Kyiv, Sabtu (26/5/2018).

Dilansir BolaSport.com (grup Surya.co.id) dari koran Mesir, Al-Masry Al-Youm, keluarga Mohamed Salah di Mesir akan melakukan pemotongan 3 ekor sapi jelang final.

Hal ini bertujuan untuk mendoakan Salah agar mendapat berkah selama bertanding di final.

Keluarga menganggap final Liga Champions merupakan laga terpenting Mohamed Salah sehingga memutuskan untuk bersedekah dengan memotong 3 ekor sapi.

Menarik ditunggu akankah Mohamed Salah tetap bersinar di final Liga Champion 2018?

Ketentuan boleh tak berpuasa

DR H Abdul Mu'ti, seperti dilansir Kompas.com (grup Surya.co.id), menyatakan sesuai dengan Surat Al-Baqarah 184 dan 185, seseorang yang sedang bepergian dan musafir boleh tidak berpuasa dengan kewajiban men-qadha pada hari lain di luar Bulan Ramadhan.

Musafir yang mendapatkan rukhsah (keringanan) adalah mereka yang bepergian untuk tujuan yang baik dan menimbulkan kesulitan dan membahayakan keselamatan (masyaqqah).

Akan tetapi, para ulama berbeda pendapat mengenai jarak perjalanan.

Menurut Imam Hanafi seseorang yang bepergian 1 farsah (sekitar 1 mil) boleh tidak berpuasa.

Menurut Imam Syafii, jarak minimal musafir boleh tidak berpuasa adalah 83 kilometer.

Akan tetapi, seiring dengan kemajuan teknologi transportasi yang memungkinkan manusia melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman, jarak perjalanan menjadi relatif.

Karena itu yang menjadi ukuran bukanlah jarak, tetapi tingkat kesulitan dan keselamatan perjalanan.

Walaupun seseorang yang bepergian boleh tidak berpuasa, Alquran lebih mengutamakan mereka yang mampu untuk tetap berpuasa karena keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah dalam Bulan Ramadhan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved