5 Fakta Ancaman Teror ISIS untuk Pangeran George, Begini Reaksi Keluarga Kerajaan Inggris
Masyarakat dunia sudah sangat sepakat untuk memerangi terorisme yang dilakukan oleh kelompok ISIS dan alirannya.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Teror ISIS sudah menjadi bahasan umum masyarakat dunia.
Masyarakat dunia sudah sangat sepakat untuk memerangi terorisme yang dilakukan oleh kelompok ISIS dan alirannya.
Baru-baru pemberitaan tentang teror ISIS untuk keluarga Kerajaan Inggris ramai diperbincangkan.

Ancaman teror ISIS kali ini ditargetkan kepada anak pertama Pangeran William dan Kate Middleton yakni Pangeran George.
Pangeran George menempati posisi ketiga dalam urutan pewaris takhta Kerajaan Inggris.
Anak laki-laki kelahiran 22 Juli 2013 ini memiliki posisi penting dalam urutan kekuasaan kerajaan Inggris kelak.

Berita tentang ancaman terhadap Pangeran George kali pertama dipublikasikan pada Oktober lalu oleh media Inggris.
Dikutip dari berbagai sumber artikel, berikut fakta teror ISIS untuk Pangeran George.
1. Pelopor
Ancaman teror tersebut dipelopori oleh Husnain Rashid.
Ia adalah terdakwa dari serangkaian aksi teror di Inggris.
Ia mendesak simpatisan ISIS untuk menyerang Pengeran George.
Rashid ditangkap di rumahnya satu bulan kemudian, yakni pada November 2017 dan ia melemparkan ponsel yang biasa ia gunakan untuk berkomunikasi dengan para pengikut ISIS lainnya ke gang di dekat rumahnya, menurut BBC.
2. Memposting foto Pangeran George lewat Telegram
Rashid telah meminta pendukung ISIS melalui aplikasi Telegram yang diberi nama 'Lone Mujahid' pada Oktober lalu untuk menargetkan penyerangan terhadap Pangeran berusia empat tahun sekaligus merupakan penerus ketiga dari tahta Kerajaan Inggris itu, seperti yang disampaikan Sky News.
Rashid telah mengakui rencananya tersebut saat memasuki persidangan atas dakwaannya.
Selama dua pekan pertama persidangan, Jaksa Annabel Darliow mengatakan kepada Hakim bahwa Rashid mendorong serangan pada sejumlah target, termasuk Pangeran George di sekolahnya.
Rashid memposting sebuah foto pada satu forum yang dienkripsi di Telegram yang menampilkan gambar Pangeran George tengah diintai dua pejuang jihadis bertopeng.

Gambar tersebut digunakan untuk mendesak anggota teroris lain untuk menyerang Pangeran George di sekolahnya.
Saat persidangan, Rashid juga menunjukkan gambar Pangeran George tengah diintai dua simpatisan ISIS yang bertopeng.
Terdakwa teroris berusia 32 tahun ini bahkan telah mengirim berbagain informasi mengenai Pangeran George.
Informasi tersebut mencangkup alamat lengkap, kode pos, juga kebiasaan Pangeran George bersekolah.
Ia juga mengatakan pada para simpatisan bahwa sekolah Pangeran George dimulai lebih awal.
3. Bukan pertama kali
Ancaman kepada Pangeran George sebenarnya bukan kali pertama.
ISIS sudah melakukannya berulang kali kepada anggota keluarga kerajaan.
Bulan lalu, Pangeran Harry pernah ditantang berkelahi simpatisan ISIS lewat sebuah pesan video.
Pada 2015, ISIS pernah mengancam Ratu Elizabeth II saat peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
4. Tak hanya Pangeran George
Selain mengancam keluaga kerajaan, ia juga mendorong para pengikut untuk meracuni es krim yang dijual di area publik dan menyerang stadion sepak bola, bahkan merencanakan pembuatan kiat-kiat untuk melakukan serangan tunggal yang akan dimuat dalam majalah daringnya, menurut Sky News.
Jaksa mengatakan, pembuat web yang merupakan seorang pengangguran itu melakukan kontak dengan teroris ISIS lainnya yang berada di Suriah yang disebut sebagai 'Rapunzel'.
Ia mengirimkan informasi tentang cara membuat bahan peledak dan menembak jatuh pesawat.
5. Respon Keluarga Kerajaan
Ditulis Daily Mail, setelah ditemukannya pesan tersebut, badan intelijen Inggris langsung beraksi.
Mereka langsung melakukan pantauan selama 24 jam untuk mencegah potensi serangan teror.
Warga di sekitar sekolah Thomas's Battersea, termasuk para orangtua siswa, juga mulai cemas dengan adanya ancaman keamanan.
Pakar Keamanan Siber, Barry Spielman, menjelaskan soal pesan dari Telegram tersebut.
Pihaknya telah memantau saluran Telegram sejak awal 2017.
Ia memang sudah pernah menyebut ancaman tersebut perlu ditanggapi serius.
"Ancaman terhadap Pangeran George ini mengerikan. Kami juga menemukan bukti ancaman teror terhadap Piala Dunia di Rusia," ujarnya.
"Ini adalah saat-saat yang mengkhawatirkan dan kita perlu membongkar rencana-rencana itu," kata Spielman.