Semarak Ramadan 2018
Dikira Akan Tawuran, Ratusan Pendekar Pagar Nusa dan PSHT Tulungagung Bagi Takjil Bersama
Pandangan pengguna jalan di Kecamatan Besuki Tulungagung terlihat curiga, bahkan ada yang ketakutan, saat ratusan pendekar silat
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pandangan pengguna jalan di Kecamatan Besuki Tulungagung terlihat curiga, bahkan ada yang ketakutan, saat ratusan pendekar silat terjajar di jalanan, Jumat (1/6/2018) sore.
Maklum, Kecamatan Besuki selama ini dikenal salah satu wilayah yang rawan tawuran antar perguruan silat.
Apalagi para pendekar ini mengenakan dua seragam kebesaran Persadaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa (PN).
Dua perguruan silat yang selama ini kerap berselisih. Sejumlah pengguna jalan bertanya langsung penuh kekhawatiran.
Baca: Ika Smantass Bagi- Bagi Takjil, 320 Takjil Ludes Hanya 30 Menit di Depan Bonbin
“Ada apa mas? Ada tawuran lagi ya?” tanya seorang pengendara motor, Lasmiati.
Namun kekhawatiran Lasmiati dan para pengguna jalan lain sirna.
Keberadaan ratusan pendekar dua perguruan silat ini ternyata untuk melaksanakan kegiatan bersama.
Kedua perguruan silat ini sepakat untuk bagi-bagi takjil bersama-sama.
Para pendekar silat dari kedua pergurun ini membaur penuh keakraban.
Tidak ada kesan bermusuhan seperti yang ditakutkan masyarakat selama ini.
Ketua PSNU Pagar Nusa Anak Cabang Besuki, Imam Rojikin mengatakan, kegiatan ini untuk menyatukan perguruan silat.
Harapannya ke depan bisa tercipta kerukunan dan persatuan antar pergurun silat.
Sehingga kesan buruk sering bentrok antar pergurun silat pelan-pelan bisa dihapus.
“Kami ingin tunjukkan, bahwa Pencak Silat adalah budaya luhur Bangsa Indonesia. Bukan pemicu bentrokan yang merasahkan warga,” terang Imam.
Baca: Asyik, Mudik Lewat Tol Diskon 10 Persen
Senada dengan Imam, Ketua Ranting PSHT Besuki, Asrofi berharap bagi takjil bersama ini menjadi momentum kerukunan antar pergurun silat.