Dipakai Razan Najjar Saat Tewas Tertembak, Seragam Medis ini Jadi Saksi Keberaniannya di Jalur Gaza
Kematian Razan al-Najjar, wanita Palestina yang ditembak tentara Israel membuat dunia berduka. Ribuan orang tumpah ruah di jalanan Gaza.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Kematian Razan al-Najjar, wanita Palestina yang ditembak tentara Israel membuat dunia berduka.
Dilansir dari TribunJabar, ribuan orang tumpah ruah di jalanan Gaza pada Sabtu (2/6/2018).
Mereka mengantarkan jasad Razan Najjar, paramedis yang tewas setelah ditembak tentara Israel sehari sebelumnya.
Baca: 5 Fakta Perawat Tewas Ditembak Tentara Israel di Gaza, Rela Lari Tolong Pasien di Bawah Hujan Peluru
Dalam video yang diunggah channel YouTube Ruptly, orang-orang itu berteriak sepanjang jalan sambil mengibarkan bendera Palestina.
Sesekali terdengar ucapan takbir dari mulut mereka.

Isak tangis pun mengiringi perjalanan mengantarkan Najjar ke peristirahatan terakhirnya.
Terlihat pula beberapa paramedis berseragam putih memegang bendera Palestina dan foto Najjar.
Mereka berbaris saat prosesi pemakaman.
Baca: Hasil Babak Kualifikasi MotoGP Italia 2018, Valentino Rossi Rebut Pole Position Pertama Sejak 2016
Di sana ada ayah Najjar yang berjalan memegangi seragam putih sang putri.
Seragam itu awalnya bersih tapi kini dipenuhi darah Najjar.
Ya, seragam tersebut digunakan saat Najjar meregang nyawa di jalur Gaza.
Dilansir dari laman Iran-daily, kejadian yang berlangsung pada Jumat (1/6/2018) malam itu memang tampak mencekam.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas U-23 Indonesia vs Thailand - Garuda Muda akan Unjuk Gigi Malam ini
Diberitakan sejumlah pengunjuk rasa datang ke perbatasan tersebut untuk melakukan protes mengenai sengketa wilayah mereka.
Inilah adegan dimana Najjar berlari dengan seragam putihnya untuk menolong seorang pria tua yang telah dipukuli di bagian kepala.

Saat peristiwa penembakan itu terjadi, Najjar berada 100 meter dari pagar dan sedang membalut pria yang terkena tabung gas air mata.
Pria tersebut kemudian dibawa dengan ambulans.
Baca: Aisyah Bahar Meninggal Saat Tadarus dan Puasa Sunah, 3 Kisah Kematian Orang Ini Juga Bikin ‘Iri’
Tiba-tiba saja suara tembakan terdengar dan Najjar jatuh ke tanah.
Ia tertembak di bagian dada saat berada di antara pengunjuk rasa.
Padahal, Najjar telah memakai seragam putih yang menandakan petugas medis.

Namun, tentara Israel tetap tak pandang bulu menembaki ke arah pengunjuk rasa tersebut.
Najjar tiba di rumah sakit dengan kondisi yang sangat serius.

Dia meninggal dunia di ruang operasi.

Penampakan seragam yang dipakai Najjar juga diunggah di akun Instagram @we_are_not_numbers.

"The shirt worn by volunteer paramedic Razan al-Najjar when she was shot to death by an Israeli sniper," tulis akun tersebut.
(Baju yang dikenakan oleh relawan paramedis Razan al-Najjar ketika dia ditembak mati oleh seorang tentara Israel)

Najjar merupakan orang Palestina ke-119 yang tewas sejak protes Great Return March yang dimulai bulan Maret.
Kematian Najjar merupakan satu-satunya kematian yang terdaftar pada hari Jumat.
Seorang juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan bahwa dirinya mengetahui laporan tersebut.
Baca: Tak Semua Bisa Rasakan, Ustaz Abdul Somad Sebut Ciri Orang yang Dapat Lailatul Qadar, Siapa Saja?
Tetapi tetap saja dia tidak langsung berkomentar mengenai keadaan tersebut.
Sebagai petugas media darurat sukarela, ia pernah mengatakan bahwa dirinya ingin membuktikan bahwa perempuan memiliki peran dalam masyarakat konservatif Gaza.
"Menjadi tenaga medis bukan hanya pekerjaan untuk seorang pria, tetapi untuk wanita juga," ungkap Razan al-Najjar seperti yang dikutip Grid.ID dari New York Times.