Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Awal Abdurrahman Taib Jadi Teroris, Berkenalan dengan Pria Asal Singapura yang Ajarkan Soal Jihad

Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Lowokwaru Malang mengundang mantan narapidana teroris Abdurrahman Taib.

Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/AYU MUFIDAH
Abdurrahman Taib, mantan narapidana kasus terorisme di Palembang, menjadi pembicara pengajian di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Lowokwaru Malang, Selasa (5/6/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Lowokwaru Malang mengundang mantan narapidana teroris Abdurrahman Taib.

Abdurrahman Taib alias Musa merupakan mantan narapidana kasus terorisme di Pelembang yang ditangkap tahun 2008.

Usai dipidana selama 7 tahun dari hukuman 12 tahun, Taib kini menjadi dai yang memberikan ceramah-ceramah khususnya kepada narapidana.

Dalam kesempatan tersebut, Taib menceritakan awal mula keterlibatannya dalam jaringan terorisme di depan narapidana Lapas Klas 1 Lowokwaru, Selasa (5/6/2018).

Taib mengungkapkan, awal mula keterlibatannya dalam jaringan terorisme dari sebuah perkenalan dengan pria asing asal Singapura.

Kisah Mantan Teroris yang Gagal Meledakkan Bom karena Ada Perempuan Berjilbab )

"Saya dikenalkan dengan pria asal Singapura. Saya tidak tahu bahwa pria itu merupakan pelarian dari negaranya karena kasus terorisme," ungkap Taib.

Dari pria tersebut, Taib kemudian mempelajari ilmu jihad yang belum pernah didapatkannya.

Sayangnya, kurangnya ilmu jihad membawa Taib terpengaruh dengan ideologi radikal yang membuat dirinya masuk dalam jaringan teroris.

Dari kasus yang dialaminya, pria berusia 45 tahun ini meminta kepada semua umat muslim untuk tidak mudah terpengaruh dengan doktrin.

Apalagi jika tidak memiliki bekal ilmu sehingga mudah terpengaruh dan masuk dalam ideologi yang belum tentu nyata kebenarannya.

Peringati Nuzulul Quran, Lapas Lowokwaru Malang Undang Mantan Napi Teroris Isi Materi Pengajian )

Sementara itu, Kepala Lapas Lowokwaru, Farid Junaedi, mengungkapkan sengaja mengundang pembicara mantan narapidana terorisme sebagai materi pengajian kali ini.

Sebab, isu terorisme di Indonesia belakangan ini cukup menyita banyak perhatian.

Terutama di wilayah Jawa Timur, dimana Kota Surabaya sempat dihebohkan dengan kasus bom yang meledak di berbagai tempat.

Farid mengatakan, tema jihad yang diusung pada pengajian ini menjadi bekal yang baik bagi para narapidana yang ada di Lapas Lowokwaru.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved