5 Fakta Menarik Hari Raya Kuningan yang Wajib Kamu Tahu, Simbol saat Upacara hingga Tradisi Mekotek
Hari Raya Kuningan dirayakan setiap enam bulan sekali, tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM - Keyword 'Hari Raya Kuningan' menjadi trending topic Twiiter, Sabtu (9/6/2018).
Hari Raya Kuningan dirayakan oleh umat Hindu.
Hari raya ini dirayakan setiap enam bulan sekali, tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Hemat Rp 300 Ribu, Pekerja Proyek Tol BUMN ini Lebih Pilih Ikut Mudik Gratis

Berikut fakta-faktanya dilansir dari Grid.ID dan sumber lainnya :
1. Makna Kuningan
Hari Raya Kuningan jatuh pada Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Kuningan.
Wuku adalah bentuk perhitungan kalender Jawa dan Bali.
Kata kuningan sebenarnya memiliki makna kauningan.
Kata ini memiliki arti semakin dekat dengan Tuhan dengan instrospeksi diri, maka kita pun juga terhindar dari bahaya.
Hari Raya Kuningan sendiri memiliki makna bahwa kita sebagai manusia berjanji pada diri sendiri, alam, dan Tuhan untuk selalu memenangkan dharma (kebaikan) dan mengalahkan adharma (keburukan).
Gemukkan Sapi, Komunitas Pengusaha dan Pekerja Pilih Gandeng Pondok Pesantren
2. Berbagai Simbol
Ketika merayakan Kuningan, umat Hindu terutama di Bali, membuat upakara atau sesajen yang penuh simbol dan makna.
Salah satunya adalah tamiang, yang menjadi lambang perlindungan dan perputaran dunia.
Ada juga endongan, yang berarti perbekalan untuk menjalankan kehidupan.
3. Sampai pukul 12.00 WIB