Di Blitar Densus Bekuk Tiga Warga, Satu di Antaranya Dokter yang Sudah Sepekan Diincar
Sepekan sebelumnya, personel TNI/Polri sering datang ke rumahnya menanyakan aktivitas dan riwayat pemilik rumah kontrakan itu.
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Buntut serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya belum berakhir.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tiga warga di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang diduga terkait jaringan terorisme, Rabu (13/6/2018) malam.
Dari tiga orang tersebut, salah satunya adalah NH, seorang dokter umum yang juga membuka praktik pengobatan bekam. Selain NH, dua orang warga SZ dan An ikut diamankan.
Tim Densus juga melakukan penggeledahan di rumah kontrakan NH.
Proses penggeledahan dilakukan dengan penjagaan ketat dari Mapolres Blitar.
Petugas bersenjata api lengkap berjaga di depan rumah tersebut.
Mereka tidak mengizinkan warga yang tidak berkepentingan masuk.
Di rumah itu juga dipasang garis polisi, dan penjagaan masih dilakukan.
Hingga kini, ketiganya masih diamankan di Mapolres Blitar, untuk proses hukum lebih lanjut.
Kepala Lingkungan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Mislan mengatakan, polisi mengamankan rumah milik Nanang, seorang pengusaha pupuk.
Rumah tersebut dikontrakkan Nanang pada seorang dokter bernama NH, untuk jangka waktu sekitar tiga tahun.
"Kontrak sekitar tiga tahun. Namun, keluarga di sini tertutup," katanya, di Blitar, Rabu malam.
Ia juga mengaku tidak terlalu akrab dengan pemilik rumah.
Namun, ia curiga dengan aktivitas di rumah tersebut.
Sebab satu pekan sebelumnya, personel dari TNI dan Polri sering datang ke rumahnya menanyakan aktivitas dan riwayat pemilik rumah kontrakan tersebut.