Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jelang Perayaan Hari Santri Nasional, Pemkab Ponorogo Siapkan Acara Dikemas Funky Disukai Anak Muda

Jelang perayaan Hari Santri Pemkab Ponorogo mengklaim menyiapkan acara  yang Fungky dan Anak Muda

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
HARI SANTRI - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (baju keki), Wabup Ponorogo, Lisdyarita (kanan Kang Giri) dan pihak terkait saat Rapat koordinasi persiapan Hari Santri Nasional 2025 Kabupaten Ponorogo digelar di Ruang Rapat Bantarangin Gedung Graha Krida Praja, Jalan Alun-Alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (6/10/2025). Perayaan Hari Santri Nasional bakal digelar di Bumi Reog. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengklaim menyiapkan acara perayaan Hari Santri yang Fungky dan Anak Muda.  

Poin Penting : 

  • Jelang perayaan Hari Santri Pemkab Ponorogo mengklaim menyiapkan acara  yang Fungky dan Anak Muda
  • Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko bilang acara tersebut nantinya dikemas secara trendy dan disukai anak muda
  • Kepanitian pun dibentuk dengan melibatkan segala pihak

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Perayaan Hari Santri Nasional bakal digelar di Bumi Reog. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengklaim menyiapkan acara perayaan Hari Santri yang Fungky dan Anak Muda.

“Kami kemas bersama pihak-pihak terkait. Hari Santri, trendy dan anak muda suka,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Senin (6/10/2025).

Kepanitian pun dibentuk dengan melibatkan segala pihak. Rapat koordinasi persiapan Hari Santri Nasional 2025 Kabupaten Ponorogo digelar di Ruang Rapat Bantarangin Gedung Graha Krida Praja, Jalan Alun-Alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (6/10/2025).

“Kami sinkronkan, ada kegiatan santri yang universal, panitia besar Ponorogo mengadakan banyak kegiatan,” kata Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Contohnya adalah Santri Vaganza. Acara Santri Vaganza itu, bagaimana agar Pondok Pesantren (Ponpes) ditampilkan sesuatu yang fungky dan muda.

Baca juga: Mau Dibuat Terminal Wisata Tegalsari, Pasar Hewan Ponorogo Segera Pindah ke Sebelah Pasar Kambing

“Anak muda melihat pesantren menarik agar minat untuk pondok. Sesuai gerakan Ayo Mondok yang diinisiasi oleh teman- teman penggiat gerakan ayo mondok kyai,” tambahnya.

Kemudian ada ekoteologi. Sesuai dengan kajian lingkungan Menteri Agama. Dimana Ponpes harus berwawasan lingkungan.

“Acara Hari Santri akan dimulai dari tanggal kami tarik ke belakang dulu kalau  hari Santri tanggal 22 Oktober, maka 9 hari itu juga mulai-mulai ada tanda-tanda untuk menandainya misalnya tadi usul teman dari Pak para kiai ada santiran yang milenial ikut lari bersama,” tambahnya.

Kemudian nanti, ada bersarung selama 9 hari. “Selama range waktu. 9 hari itu ada kegiatan. Ayo mondok, ada halakoh. Ada-ada Takbir akbar dan lain-lain,” urainya.

“Semua berkumpul, kemudian  gemuruhnya tidak ada perbedaan di mana pun hari santri milik kita bersama saatnya,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved