Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tiga Hari Paska Gempa, Warga Batu Putih Sumenep Diserang Diare

Penyakit diare langsung kompak menyerang warga Sumenep paska rumahnya diterjang gempa bumi.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Mujib Anwar
SURYA/KHAIRUL AMIN
Seorang warga sedang beraktifitas di tenda penampungan di Desa Bulla’an, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Sabtu (16/6/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP – Tiga hari setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan 4,8 skala richter, masyarakat Desa Bulla’an, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep mulai menderita penyakit diare.

Hal itu diungkapkan Abdul Rahman Riadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumenep.

“Banyak masyarakat korban gempa yang mengalami mencret atau diare, itu terjadi karena asupan makanan, termasuk juga dipresi, bisa dilihat dari tekanan darah yang cukup rendah,” ungkapnya, Sabtu (16/6/2018) sore saat ditemui dilokasi bencana.

Menurut Abdul, perlu ada penangan khusus, sementara sambil menunggu petugas kesehatan tiba dilokasi, pihaknya terus melakukan identifikasi pada setiap warga yang mengalami gangguan kesehatan.

“Ini perlu ada pengobatan dan penanganan khusus, sementara kami identifikasi orang-orangnya, sehingga saat tenaga puskesmas datang ke sini, mereka langsung datang ke sasaran, malam inii dijadwalkan petugas kesehatan akan tiba di lokasi,” jelasnya.

Masalah lain yang masih dirasakan oleh masyarakat adalah trauma juga enggan menempati tenda-tenda yang sudah dibangun oleh BPBD. Padahal, ada lima tenda ukuran 16mx5m yang disiapkan dan dapat menampung warga.

"Tapi saat masyarakat diajak tinggal di tenda masih trauma, karena di rumah masih ada barang berharga yang masih dijaga. Sehingga mereka lebih memilih tinggal di area depan rumah, jadi kita akhirnya sediakan terpal untuk atap dan alas mereka berteduh di depan rumah masing-masing,” ungkapnya.

Padahal, tambahnya sudah disampaikan pada masyarakat barang mereka aman, karena ada petugas Polres dan Kodim.

“Mungkin karena mereka masih trauma dan belum terbiasa akhirnya sebagian dari mereka tetap tinggal di depan rumah, perlu ada pendampingan psikologis pada mereka, apalagi sejauh ini belum ada,” terang Abdul.

BPBD, kata Abdul sudah menghimbau masyarakat untuk tenang tidak panik. Selain itu, semua fasilitas, termasuk makan dan minum juga disediakan.

"Tinggal fasilitas kesehatan malam ini baru dateng, tadi perintah langsung dari Pak Bupati. Sehingga masyarakat tidak bingung serta bisa langsung bisa mendapatkan pelayanan kesehatan maupun sarana pelayanan dasar,” pungkasnya. (Surya/Khairul Amin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved