Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2019

Inilah Figur dari Parpol, Non Parpol, dan Profesional yang Paling Berpeluang Jadi Cawapres Jokowi

Siapa tokoh yang akan digandeng Jokowi sebagai Cawapres masih misteri, tapi sosoknya bisa ditelisik lebih awal.

Editor: Mujib Anwar
istimewa
Megawati dan Jokowi bertemu di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018) malam. 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, siapa tokoh yang akan digandeng oleh Jokowi sebagai Cawapres di Pilpres 2019 masih misteri.

Namun teka-teki cawapres yang akan diusung Jokowi usai bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Batutulis sangat menarik untuk ditelisik.

Menurut Pengamat Politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, ada beberapa tokoh yang kemungkinan diajukan Jokowi atau Megawati yang menawarkan tokoh pilihannya.

“Jadi bisa perkawinan alamiah, bisa dijodohkan,” kata Pangi saat dihubungi wartawan, Selasa (19/6/2018).

Baca: Didampingi Emil Dardak di Madiun, SBY Beri Wejangan Khusus Para Pendekar dan Atlet Pencak Silat

Jika Jokowi yang mengajukan calon pendamping, Pangi menduga, Jokowi akan memilih calon profesional untuk tetap menjaga soliditas partai koalisi atau figur partai dengan elektabilitas tinggi.

Sementara bila Megawati yang menawarkan cawapres, yang muncul kemudian adalah kader PDI Perjuangan atau figur profesional yang tidak berpotensi “merebut kekuasaan” di Pilpres 2024.

“Karena bagi Pak Jokowi (elektabilitas) itu sangat penting, tidak lagi bicara 2024. Sementara logika partai itu bicara setelah 2024. Karena itu, PDI-P tidak mau kalau bukan kader mereka untuk keberlanjutan partai. Kalau panggung cawapres ini diambil oleh orang yang masih terang di 2024 itu membahayakan PDIP,” jelasnya.

Baca: Tanggapi Pernyataan Sandiaga Uno, Pakde Karwo: Kritik dan Saran Pejabat Negara Harus Lewat Mendagri

Lalu siapa nama-nama aktornya, itu jadi menarik.

Kata Pangi ada beberapa nama yang punya peluang menjadi cawapres, nama itu adalah TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB).

"Pak Jokowi sedang main mata dengan TGB," kata Pangi.

Duet Jokowi-TGB dinilai kombinasi ideal karena perpaduan nasionalis-religius.

Dari sisi historis, menurut Pangi, TGB yang gubernur dua periode juga memiliki rekam jejak baik, punya visi misi yang jelas dan mendapat dukungan luas dari kelompok Islam.

Baca: Paman Dituduh Jadi Bandar Narkoba, Keponakan Membalas dengan Celurit di Malam Takbiran

"Walaupun TGB juga punya kelemahan. Beliau tidak punya basis suara yang besar karena bukan berasal dari Jawa dan lumbung elektoral di NTB itu kan sedikit," ujarnya.

Secara elektoral, kata Pangi, TGB kalah dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Cak Imin memiliki basis kuat di Pulau Jawa karena merupakan representasi kalangan Nahdliyin.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved