Operasi Ketupat Semeru 2018, Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya
Pada tahun 2017, ada 100 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berbagai faktor dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di jalan raya, mulai dari kesehatan tubuh, kondisi fisik kendaraan, sampai kondisi jalanan yang dilintasi.
Kali ini, TribunJatim.com akan mengulas kejadian yang mengakibatkan pengendara atau korban, baik luka ringan, berat, hingga meninggal dunia selama 11 hari diberlakukannya Operasi Ketupat Semeru 2018 yang diperoleh dari Ditlantas Polda Jatim.
Yang pertama, yakni korban meninggal dunia di tahun 2017.
Baca: Ditegur Sekuriti Karena Ngebut, Pria Asal Kedurus Surabaya Tak Terima dan Ayunkan Golok
Pada tahun 2017, ada 100 orang yang meninggal dunia akibat laka lantas di jalan raya.
Lalu, di tahun 2018, angka tersebut menurun dengan selisih -57 dan tren -57 persen menjadi 43 orang.
Untuk korban luka berat, pada tahun lalu, jumlahnya mencapai 54 orang.
Baca: BLACKPINK Banyak Pecahkan Rekor, Begini Reaksi Bos YG Entertainment tentang Comeback ‘Square Up’
Sedangkan, pada tahun 2018 menurun menjadi 39 orang dengan selisih -15 dari tahun sebelumnya serta tren yang juga menurun menjadi -27,78 persen.
Sedangkan untuk korban luka ringan di tahun 2017, ada 883 orang.
Kemudian, tahun 2018 ini, angka tersebut menurun, dengan tren 37,60 persen menjadi 551 dan selisih -332 dari tahun sebelumnya.
Baca: Presenter Sandra Olga Salah Sebut Tim Paulinho, Jadi Sasaran Netizen dan yang Dilakukan Setelahnya
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengonfirmasi hal tersebut.
Ia menyebut beberapa faktor dapat mempengaruhi terjadinya laka lantas, mulai dari kondisi kesehatan pengendara, kondisi jalan raya, sampai kondisi kendaraan yang digunakan selama menempuh perjalanan.