Pilgub Jatim 2018
Khofifah Sebut Serangan Black Campaign Adalah Bentuk Kepanikan
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa semakin dekat hari coblosan cukup banyak black yang ia terima
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa semakin dekat hari coblosan cukup banyak black yang ia terima.
Setelah black campaign fatwa kiai, kini black campign yang diterima adalah adalah pelaporan ke KPK atas kasus dugaan penyelewengan dana saat Khofifah menjadi Menteri Sosial di tahun 2015.
Menanggapi black campign yang terakhir, Khofifah justru santai. Bahkan ia menyebut mengangkat isu berbau fitnah itu adalah bentuk kepanikan.
"Kasus itu mah sudah berkali-kali. Sejauh yang saya tahu itu sudah tiga kali lho. Di kantor kemensos sudah dua kali. Mereka bergantu ganti nama, lapor ini itu dengan kasus yang sama, saya khawatir ini bentuk kepanikan," kata Khofifah.
Baca: Debat Pilgub Jatim Ketiga, Polda Jawa Timur Turunkan Pasukan dengan Jumlah Segini
Kasus yang dipermasalahkan itu disebutkan tahun 2015. Padahal dari KPK sendiri justru memberikan penghargaan pada Kemensos sebagai kementerian yang bersih dan pelayanan publiknya bagus di tahun 2017.
"Kalau saya yakin sih. Kalau kita sudah berproses, kita clean, kita clear. Insyalllah semua akan berjalan baik-baik. Dan coba lihat wajah saya, panik tidak?" kata Khofifah tersenyum.
Lebih lanjut ia meminta semua pihak untuk menjaga kondusifitas pelaksanaan Pilkada Jawa Timur. Ia juga mengajak masyarakat untuk bertindak yang konstruktif.
Baca: Ribuan Karyawan Pabrik Kerupuk Sekar Laut Group Sepakat Coblos Khofifah-Emil
"Kita ingin menang berkualitas dan bermartabat. Ayolah kita jaga demokrasi yang berkualitas sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas dan bermartabat," tegasnya.
Lebih lanjut menurutnya lebih baik melakukan proses pendewasaan demokrasi dengan baik di Jawa Timur dengan baik.
"Mari saling menghormati satu dengan yang lain," kata Khofifah. (Surya/Fatimatuz zahroh)