Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wali Kota Cak Eri Bakal Cek Bangunan Pondok Pesantren di Surabaya, Imbas Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera mengecek bangunan pondok pesantren di Kota Pahlawan imbas kasus Al Khoziny

TribunJatim.com/Bobby Koloway
KUNJUNGI KELUARGA KORBAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkunjung ke kediaman salah satu korban jiwa ambruknya Pondok Pesantren Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Kamis (9/10/2025). Wali Kota Eri Cahyadi akan melakukan pengecekan untuk memastikan bangunan pondok pesantren di Surabaya aman. 

Poin Penting : 

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera mengecek bangunan pondok pesantren di Kota Pahlawan
  • engecekan tersebut sebagai langkah preventif agar peristiwa ambruknya bangunan pondok pesantren di Al Khoziny Sidoarjo, Senin (29/9/2025) lalu tidak terulang
  • satu di antara pengecekan tersebut ada pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bangunan pondok pesantren di Surbaya dipastikan aman oleh Wali Kota Eri Cahyadi

Pengecekan tersebut sebagai langkah preventif agar peristiwa ambruknya salah satu bangunan pondok pesantren di Al Khoziny Sidoarjo, Senin (29/9/2025) lalu tidak terulang. 

"Kami akan menginventarisir pesantren yang ada di Surabaya. Kita akan berkoordinasi dengan lintas instansi sebab tidak semua pesantren berada di bawah kewenangan Pemkot Surabaya," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (9/10/2025).  

Menurut mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, satu di antara pengecekan tersebut ada pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Kalau di Surabaya, Insyaallah IMB pendirian pesantren ini sudah ada," kata Wali Kota dua periode tersebut.

Baca juga: Imbas Ponpes Al Khoziny Ambruk. Menag Nasaruddin Bakal Data dan Panggil Seluruh Pimpinan Pondok

"Namun, IMB ini kan sudah lama-lama. Sebab, memang pondok lawas. Sehingga nanti akan dilihat sebab kekuatan [bangunan] pasti berbeda, [kondisi] kayu juga pastinya berbeda. Ini yang nanti kita lihat terkait kondisi - kondisi itu," kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) ini. 

Pengelolaan pesantren di Surabaya didasarkan pada tingkat pendidikan. Untuk tingkat SD - SMP misalnya, berada di bawah kewenangan Pemkot dan SMA berada di provinsi, serta ada juga berada di bawah naungan Kementerian Agama.

"Ketika pendidikan berada di SD dan SMP, ada di bawah pemerintah kota Surabaya, tapi kalau SMA ada di pemerintah provinsi. Kita akan melihat dan menghitung dengan mengecek bersama. Kami juga akan sampaikan kepada Pemrov dan bergerak bersama," kata Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini.

Terkait pemerataan kualitas pendidikan, Pemkot Surabaya selama ini telah memberikan Intervensi kepada siswa di pesantren. Di antaranya dengan memberikan beasiswa.

"Intervensi yang diberikan Pemkot tidak hanya kepada siswa di SD/SMP negeri atau swasta, namun juga pondok pesantren," katanya. 

"Ketika ada pembiayaan pondok yang masuk, sudah bisa membangun pondok masing-masing. Itu yang kami lakukan," kata pria yang juga keluarga besar Pondok Pesantren Sidoresmo tersebut. 

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait evaluasi gedung pesantren di Jawa Timur.

"Kami menunggu arahan pemerintah pusat terkait teknis evaluasi gedung pesantren di Jatim," kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar saat dikonfirmasi melalui telepon, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved