Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Buntut Aksi Tolak Pabrik LPG di Jenu Tuban, Pihak Pemkab Angkat Bicara

Demo yang dilakukan warga Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terkait penolakan pembangunan Pabrik LPG di

Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
M Sudarsono/Surya
warga desa Remen Kecamatan Jenu menolak pembangunan pabrik LPG di desa setempat 

 TRIBUNJATIM.COM,TUBAN - Demo yang dilakukan warga Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terkait penolakan pembangunan Pabrik LPG di desa setempat, Senin (2/7/2018), sekira pukul 10.00 WIB, mendapat tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Tuban.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana mengatakan, terkait pembangunan LPG oleh Pertamina saat ini baru pada tahap izin penanaman modal.

Jadi masih ada dua proses lagi yang harus dilakukan oleh Pertamina, agar pembangunan LPG tidak ada masalah sesuai prosedur.

"Saat ini baru izin penanaman modal yang sudah, untuk izin lingkungan dan izin mendirikan bangunan belum," ujar Budi saat dikonfirmasi Surya.

Baca: Besok SBMPTN Diumumkan, Inilah yang Harus Diperhatikan Semua Peserta Tes

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) itu lebih lanjut menyatakan, juga telah mengetahui reaksi penolakan yang dilakukan warga yang menganggap tidak ada sosialisasi dan lainnya terkait pembangunan LPG oleh pihak Pertamina.

Dia menjelaskan, proses tersebut belum waktunya dilakukan oleh Pertamina selaku perusahaan BUMN. Sebab, masih ada dua izin yang harus dipenuhi sebelum melangkah ke tahap yang diinginkan warga.

Namun Budi yakin, jika perusahaan negara seperti Pertamina pasti akan melakukan sosialisasi sesuai tahapan. Saat ini memang belum dilakukan.

"Ya kalau saat ini memang belum ada sosialisasi atau pertemuan dengan warga, Pertamina baru izin penanaman modal," pungkasnya.

Baca: Lakukan Order Fiktif, 15 Driver Online Didakwa Pasal Berlapis

Sekedar diketahui, ratusan warga melakukan aksi unjuk rasa di balai desa Remen menolak pembangunan pabrik LPG. Aksi tersebut dilakukan karena warga menduga Kades telah bertemu dengan pihak Pertamina di Jakarta.

Warga menuntut agar Kades menyampaikan apa yang diketahuinya saat bertemu perwakilan Pertamina. Namun, aksi bubar pada pukul 12.00 WIB, karena kades berada di luar kota, sehingga tidak bisa menemui demonstran.

"Hari ini kita bubarkan aksi, Rabu infonya Kades bersedia menemui warga untuk menyampaikan apa yang diterimanya di Jakarta," singkat Korlap Aksi, Rusdiono.(nok)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved