Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelar Pertunjukan Ludruk Untuk Cegah Peredaran Narkoba di Surabaya

Beragam cara terus dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba, salah satunya lewat pertunjukan ludruk.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Mujib Anwar
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Siti Masyitoh berpakaian putih menyisir rambut anak Raja Firaun, dari sanalah Firaun marah karena mengetahui dia mengucap Bismillah saat mengambil sisir yang jatuh, dalam pertunjukan ludruk di Gedung Balai Budaya Surabaya, Selasa (3/7/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekumpulan anak-anak terlihat 'mabuk' mengawali pertunjukan Siti Masyitoh, di Gedung Balai Budaya (komplek balai pemuda) eks Bioskop Mitra 21, Surabaya, Selasa (3/7/2018).

Di dalam cerita, anak-anak itu 'mabuk' karena mengonsumsi permen narkoba. Pertunjukan Siti Masyitoh kali ini memang sedikit diubah untuk membawa pesan bahaya narkoba.

Di dalam cerita aslinya, Siti Masyitoh adalah seorang perempuan yang berada dekat di lingkungan Raja Fir'aun.

Dia memegang iman atas agama yang dibawa Nabi Musa dan berani mengakuinya di depan raja kejam itu sekalipun dia, suami, dan anaknya diancam akan dibunuh.

Kisah berakhir dengan kematian Raja Firaun yang jatuh ke lembah karena penasaran ingin melihat tuhan Musa, dari ketinggian.

"Dari kisah ini upaya ibu menjaga keyakinan kebenaran dalam memeluk kepercayaan, bisa menjadi transformasi. Perang terhadap narkoba, ibulah panglima perangnya," kata Meimura, Sutradara Ludruk Siti Masyitoh.

Acara Ludruk Siti Masyitoh ini adalah kerjasama antara Perkumpulan Kesenian Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara Surabaya bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya.

AKBP Suparti, Kepala BNNK Surabaya menjelaskan penggunaan ludruk sebagai sarana ajakan menghindari narkoba ini, dalam rangka memperingati hari anti narkotika internasional, yang sebetulnya jatuh pada tanggal 26 Juni lalu.

Selain pertunjukan ludruk, ada juga donor darah yang berlangsung di sekitar lokasi pertunjukan.

"Kami mencoba melakukan Kampanye stop narkoba dengan media ludruk atau media budaya yang paling dekat dengan masyarakat. Mengingat ludruk sendiri adalah budaya masyarakat Jatim khususnya Surabaya. Jadi ini merupakan media yang pas kita gunakan untuk kampanye stop narkoba," tegas AKBP Suparti menjelaskan. (Surya/Pipit Maulidiya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved