Tukang Becak Turut Dapat Rezeki di Penyelenggaraan Surabaya Cross Culture International
Gelaran Surabaya Cross Culture International yang digelar Pemerintah Kota Surabaya jadi rezeki tersendiri bagi para tukang becak.
Penulis: Nurul Aini | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gelaran Surabaya Cross Culture International yang digelar Pemerintah Kota Surabaya jadi rezeki tersendiri bagi para tukang becak.
Sebab setelah peserta dari berbagai negara menampilkan tarian di Jalan Tunjungan, mereka diajak naik becak menuju Balai Kota Surabaya.
Sahuri, penarik becak yang biasanya mangkal di Jalan Semarang turut merasa beruntung.
Baca: VIDEO: Nonton Cross Culture International, Nikmati Minggu Pagi di Jalan Tunjungan Berasa ke Eropa
Meski tak mau mengatakan angka pasti rupiah yang didapat, Sahuri mengatakan lebih banyak dari rata hasil manarik becak setiap hari.
"Berapa ya, bisa dibilang ganti uang kerja buat ikut di sini lebih banyak, soalnya kalau sehari-hari kan tidak pasti," kata Sahuri, Minggu (15/7/2018).
Warga Bubutan berusia 43 tahun tersebut mengaku diajak pihak kelurahan untuk berpartisipasi dalam Surabaya Cross Culture International kali ini.
Baca: Wang Yi Ren hingga Lee Ga Eun, Ini Nih 11 Kontestan Produce 48 yang Dinilai Punya Visual Tercantik
Tiap kelurahan diminta mengirim perwakilan tukang becak untuk mengajak warga asing peserta Surabaya Cross Culture International dari berbagai negara.
"Saya pertama kali, kayaknya itu tiap tahun gantian dari kelurahan yang ngajak," kata Sahuri.

Sahuri sendiri mengaku bingung kalau diajak bicara dengan penumpangnya, sebab ia tidak bisa berbahasa Inggris.
"Gak tahu nanti kalau bicara, kalau bahasa Inggris saya gak bisa," kata Sahuri sembari menunggui becaknya yang sudah dihias dengan bunga-bunga.
Baca: Ini 3 Ritual yang selalu Dilakukan Timnas Indonesia U-19 usai Berlaga di Piala AFF 2018
Peserta pun terkesan naik transportasi tradisional roda tiga yang hampir punah tersebut.
"Naik itu tadi, woh. Menarik ya apa namanya," kata Mark, artis direktor tradisional dance dari Polandia.
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com