Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Produk Asing Dilarang Nongol di Rest Area Tol Gempol-Pasuruan

Keberadaan rest area di jalan Tol Gempol-Pasuruan akan steril dan terbebas dari produk asing.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Rest area di jalan Tol Gempol-Pasuruan akan steril dan terbebas dari produk asing. 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Imad Zaky Mubarak, GM Marketing dan Sales PT Jasamarga Property menegaskan, untuk rest area Jalan Tol Gempol - Pasuruan (Gempas) dipastikan tidak diisi dengan produk mancangera atau merk asing. Hal itu disampaikannya saat dihubungi Surya, Rabu (18/7/2018) pagi melalui ponsel.

Saat dihubungi Surya, yang bersangkutan menyampaikan posisinya sedang di luar Pasuruan, atau sedang berada di Jakarta. Ia menegaskan, rest area Tol Gempas tidak ada namanya merk asing.

"Belum ada yang masuk merk asing. Dari awal, kami memang ingin mengedepankan kearifan lokal," katanya.

Akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan ke semua pihak agar rest area di seluruh ruas tol yang ada tidak diisi dengan produk luar negeri.

Alangkah baiknya jika diisi dengan produk lokal. Tujuannya agar produk lokal ini terjual dan keberadaan rest area membantu mengembangkan perekonomian daerah yang dilewati tol tersebut.

Atau minimal, keberadaan rest area membantu penjualan produk lokal daerah setempat. Pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di Indonesia saat meresmikan Tol Solo - Ngawi ruas Kartasura - Sragen, Minggu lalu.

Dikatakan Zaky, sapaan akrabnya, untuk tol Gempas, rest areanya akan mengedepankan kearifan lokal. Sejak awal, pihaknya memang akan membantu mengembangkan produk lokal Kabupaten Pasuruan.

"Dari awal kami sudah komitmen akan memberikan wadah dan kesempatan bagi UMKM atau produk lokal khas Kabupaten Pasuruan untuk bisa dijual di rest area ini.

Tujuannya agar pengguna jalan tol saat berisitirahat di rest area Tol Gempas ini bisa tahu, mengenal dan harapannya membeli produk lokal Pasuruan, bukan sekali tapi berulang kali ," terangnya.

Zaky menerangkan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Disperindag dan Koperasi setempat. Ia bahkan sudah meminta draft UMKM dan produk lokal yang sekiranya akan diberikan ruang untuk bisa berjualan disana.

"Makanya kami tidak pusing semisal nanti pernyataan Jokowi itu akan diterapkan di rest area Tol Gempas ini. Kami adalah perusahaan pemerintah, jadi apapun kebijakan pemerintah akan kami ikuti. Ada atau tidak ada merk asing di rest area ini tidak akan berpengaruh karena kami memang sudah lama akan menggandeng usaha orang lokal Pasuruan," jelasnya.

Untuk sekarang ini, Zaky menegaskan bahwa pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Ponpes Sidogiri. Kerjasama ini merupakan bentuk konkrit dan atau nyata pihak Jasamarga Property dalam menjalin hubungan dengan pihak setempat dan mengedepankan kearifan lokal.

"Ponpes Sidogiri sudah sumbangsih dan membuka ritel modern yakni Toko Basmalah di rest area Tol Gempas yang masih fungsional itu. Ke depan, akan ada toko makanan atau restoran atau bahkan kafe yang asli dari Kabupaten Pasuruan. Kami junjung tinggi kearifan dan produk lokal Kabupaten Pasuruan," ungkapnya.

Rencananya, rest area Tol Gempas ini, tambah Zaky akan berdiri di lahan seluas 5 - 7 hektar. Rencananya, akhir tahun 2018, pembangunan rest area sudah mencapai tahap 1 dari total 3 tahap untuk membangun rest area sampai 100 persen.

Saat ini, pihak Jasamarga Property sedang mempersiapkan rancangan dan perencanaan proses pembangunannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved