Kasus Pelemparan Batu ke Kereta Api Masih Marak di Sidoarjo dan Mojokerto
kereta api yang sedang melintas masih banyak terjadi di sejumlah wilayah. Khususnya di wilayah Sidoarjo dan Mojokerto
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kasus pelemparan batu ke kereta api yang sedang melintas masih banyak terjadi di sejumlah wilayah. Khususnya di wilayah Sidoarjo dan Mojokerto.
Menurut Djainuri, Wakil Kepala PT KAI Daop 8, aksi pelemparan batu paling banyak dilakukan oleh orang-orang iseng. Tanpa sebab, mereka melempari kereta yang sedang melintas menggunakan batu.
"Padahal aksi tersebut berbahaya. Selain berbahaya bagi penumpang kereta, juga berbahaya bagi warga sekitar," kata Djainuri di sela acara sosialisasi keselamatan PT KAI di SDN Wonocolo 1, Taman, Sidoarjo, Kamis (19/7/2018).
Tidak disebut jumlah pasti kasus pelemparan batu ke kereta api selama ini. Hanya dikatakannya bahwa kasus seperti itu sudah menurun atau banyak berkurang di wilayah Sidoarjo.
"Yang masih banyak terjadi di Mojokerto," tandasnya.
• Bea dan Cukai Mulai Data Penjual Liquid Vapor di Blitar
Pihaknya berharap, aksi itu bisa dicegah melalui kegiatan sosialisasi seperti ini. Setidaknya masyarakat sekitar ikut aktif mengawasi dan mengingatkan jika tahu ada warga yang gemar melempari batu ke kereta api.
Kepedulian warga sekitar stasiun dan warga yang tinggal dekat dengan rel kereta api dirasa sangat penting. Selain untuk keselamatan diri dan keluarga, juga terkait keselamatan banyak orang.
"Karena tinggal di dekat rel kereta api itu bahaya. Ada potensi terserempet kereta api, tertabrak, terkena lemparan batu dan sebagainya. Makanya kami terus menggelar sosialisasi berbagai wilayah, utamanya yang berdekatan dengan stasiun atau rel kereta api," urai dia.
• BREAKING NEWS - Ombak Tinggi Sulitkan Tim SAR Cari 7 Korban Kapal Joko Berek yang Hilang
Bahaya lain yang terus disosialisasikan PT KAI kepada warga sekitar rel adalah anak-anak yang bermain di rel, foto-foto di rel dengan background kereta api melintas, serta bahaya perlintasan kereta api.
"Hal itu juga yang kami sampaikan kepada para siswa. Agar sejak dini mereka sudah memahami potensi-potensi bahaya di sekitar rel kereta api, hingga tidak menjadi korban sia-sia tertabrak atau terserempet kereta," tandasnya.(ufi)