Puluhan Siswa SD Dikeluarkan Secara Sepihak Padahal Baru 2 Hari Bersekolah, Ini Penyebabnya
Tiba-tiba saja puluhan siswa SD dikeluarkan secara sepihak oleh pihak sekolah. Mengapa? Baca kronologinya!
Penulis: Cindy Dinda Andani | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Juli merupakan bulannya anak-anak kembali masuk sekolah.
Setelah berlibur selama sebulan, mereka kini kembali menimba ilmu dan bertemu teman sekelas.
Namun, di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, ada anak-anak yang baru bersekolah lalu dikeluarkan.
• Iis Dahlia Posting Video Fakta Sebenarnya di Balik Pengusiran Waode Sofia di KDI, Ini yang Terjadi
Sudah bersekolah selama dua hari, sebanyak 36 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 12 Langkane, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dikeluarkan sepihak.
Orangtua ke-36 murid SD tersebut melakukan protes keras dengan mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Palopo, Kamis (19/7/2018).
Salah satu orangtua murid, yakni Jumita Jamil, mengaku sangat dirugikan dengan keputusan sepihak dari SDN 12 Langkane.

• H-4 Nikah, Wanita Ini Baru Tahu Calon Suami Meninggal Lewat Facebook, Undangan Kosong Jadi Firasat
Sebab, tindakan pihak sekolah memengaruhi psikologis anaknya yang sudah bersekolah selama dua hari.
Anaknya kemudian enggan bersekolah karena malu.
Selain itu, kerugian lainnya, yakni Jumita sudah mengeluarkan uang Rp 240.000 untuk dua pasang baju yaitu baju batik dan pakaian olahraga.
• Agnez Mo Buka Suara Tentang Kedekatannya dengan Chris Brown, Sampai Kenal Keluarga Juga!
"Seandainya memang tidak diterima tidak ada masalah bagi kami, tapi mereka sudah dua hari belajar," kata Jumita, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Kalaupun mereka dipindahkan kami tidak setuju karena akan berdampak pada psikologis anak kami."
Orangtua murid lainnya, Nurcahya, mengaku sudah memasukkan berkas surat-surat pendaftaran yang masih asli dan masih ditahan pihak sekolah.
• Cerita Tim Sepak Bola Junior Thailand 2 Pekan di Dalam Goa, Alasan Masuk Hingga Cara Dapat Air Minum
Sementara anaknya dikeluarkan dari sekolah tanpa diketahui penyebabnya.
"Alasan dikeluarkan tidak jelas. Cuma katanya tidak diterima dari Dinas Pendidikan karena melebihi kapasitas," ujar Nurcahya.
"Bahkan tadi pagi saya bawa anak saya untuk belajar, tapi hanya disepelekan di sana," ungkapnya.
• Mayat Siswa SD yang Ditemukan Mengapung di Sungai Mojokerto, Diduga Korban Pembunuhan