Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Racuni Biota Laut, 6 Nelayan di Jatim Terciduk Bawa 90 Butir Potasium

Personel Korpolairud Bahakam Mabes Polri mengamankan tujuh nelayan yang menggunakan potasium untuk menangkap ikan

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Istimewa
Enam nelayan nakal diamankan Korpolairud Baharkam Polri ke Mako Ditpolair Polda Jatim beserta sejumlah barang buktinya, Senin (23/7/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Minimnya kesadaran dalam menjaga ekosistem dan biota laut membuat habitat serta populasi satwa laut terancam.

Untuk mencegah adanya tindakan yang melanggar hukum dan dapat merusak laut di Indonesia, sejumlah cara telah dilakukan petugas penegak hukum.

Salah satunya seperti yang dilakukan Komandan Kapal Polisi Enggang-4016 Korpolairud Bahakam Mabes Polri, AKP Arya Fitri Kurniawan.

Pada Sabtu (21/7/2018) lalu, Arya dan personelnya telah mengamankan enam nelayan di sebuah kapal tanpa nama yang terbukti menggunakan potasium untuk menangkap ikan di laut.

(Seorang Satpam Tega Cabuli Kekasihnya yang di Bawah Umur Lebih dari Sekali)

(Gunakan Potasium untuk Cari Ikan, Enam Nelayan Ditangkap Korpolairud Baharkam Polri)

Arya mengatakan, penggunaan potasium dalan menangkap ikan dapat mengakibatkan populasi ikan di laut semakin menipis.

Melalui sambungan telepon seluler, Aeya mengatakan pada TribunJatim.com, para nelayan nakal itu ditangkap pada Sabtu (21/7/2018) pagi sekitar pukul 10.00 WITA.

Keenamnya ditangkap di sekitar sisi timur Perairan Pulau Pagerungan Kecil.

Ketika didatangi dan digeledah, 90 butir potasium, sebuah kompresor beserta selangnya, sampai lima ekor ikan kerapu yang telah terkena bius potasium didapati pihak Arya.

(Pemerintahan yang On The Track Menjadi Pertimbangan Soekarwo Dorong Demokrat Dukung Jokowi)

(Persebaya Vs Persib, Maung Bandung Juarai Putaran Pertama Liga 1 Bila Kalahkan Bajul Ijo)

Arya mengatakan, komplotan nelayan nakal yang ditangkap kali ini berbeda dengan jaringan nelayan nakal yang menggunakan bom yang ditangkap pada Kamis (19/4/2018) silam.

"Beda jaringan mas, kalo ini nelayan di Kangean, kalo yang kemarin di Gili Labak," lanjutnya.

"Pengakuan mereka supaya lebih mudah dapat ikan, jadi kalau keracunan potasium, kan perut ikannya kembung, sehingga mengambang ke permukaan dan mudah ditangkap," tutup Arya melalui sambungan telepon.

(Simak Kriteria, Persyaratan, dan Alur Pendaftaran Prajurit Bintara Penerbang TNI AL)

(Menangi F1 GP Jerman 2018 dari Posisi Start ke-14, Lewis Hamilton Berterima Kasih pada Hujan)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved