Bermodal Jas dan Kopiah, Ajudan Lindungi Soeharto yang Tanpa Rompi Antipeluru dari Sniper di Bosnia
Beginilah cara pengawal melindungi Soeharto saat di Bosnia yang tak kenakan rompi antipeluru. Cuma bermodal jas dan kopiah
Penulis: Januar AS | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM - Bagi masyarakat Indonesia, nama Soeharto yentu bukanlah sosok yang asing.
Satu penyebabnya tentu karena Soeharto merupakan presiden kedua Indonesia.
Selama memimpin Indonesia, Soeharto juga banyak mengunjungi negara lain.
Satu di antaranya adalah kunjungannya ke Sarajevo, Bosnia.
• Tjahjo Kumolo Imbau Perangkat Desa Proaktif Komunikasi dengan Babinsa untuk Antisipasi Teroris
Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam buku Pak Harto, The Untold Stories mengatakan, kunjungan itu dilakukan Soeharto pada tahun 1995.
Kunjungan ke Sarajevo itu dilakukan Soeharto usai mengunjungi Kroasia.
Sjafrie mengatakan, dia mendapatkan kabar saat itu baru saja ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat itu.
Pesawat tersebut mengangkut utusan khusus PBB, Yasushi Akashi saat hendak ke Bosnia.
• KPU Jatim Sebut Puluhan Bacaleg Untuk DPRD Jatim Tak Lolos Perbaikan Syarat Calon
Beruntung insiden itu tidak memakan korban.
Dalam penerbangan dari Zagreb-Sarajevo, Soeharto sama sekali tidak mengenakan rompi pengaman, dan helm.
Padahal, menurut Sjafrie saat itu semua penumpang pesawat sudah mengenakannya.
Namun, Soeharto tiba-tiba saja menanyakan sebuah hal kepada Sjafrie.
• Pelaku Percobaan Pembunuhan Lurah Penataban Banyuwangi Tertangkap, Uang Rp 60 Juta Masih Utuh
"Ini tempat duduk, di bawahnya sudah dikasih antipeluru, belum"? tanya Soeharto ditirukan Sjafrie
Sjafrie kemudian menjawab, semua bagian sudah ditutup dengan bulletproof, termasuk bagian samping.
Melihat Soeharto masih tak mengenakan helm dan rompi pengaman, Sjafrie terus memutar otak.