Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2018

Nabung Puluhan Tahun, Kuli Panggul asal Lamongan ini Akhirnya Bisa ke Tanah Suci

Kuli panggul asal Lamongan ini akhirnya bisa ibadah haji ke tanah suci setelah nabung puluhan tahun.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
SURYA/HANIF MANSHURI
Matoyin dan Muniroh, pasangan suami istri asal Lamongan yang bekerja sebagai kuli panggul saat persiapan berangkat haji, Selasa (31/7/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Siapapun umat Islam pasti ingin bisa menunaikan rukun Islam yang ke lima, yakni ibadah haji ke Tanah Suci.

Ada yang sampai harus menuggu puluhan tahun dan ada pula yang harus menabung lama dari hasil memeras keringat dari pekerjaan yang mungkin sebagian orang melihatnya sepele dan akan sangat lama untuk mencapainya.

Namun tidak bagidua calon jemaah haji (CJH) asal Lamongan, Matoyin bersama sang istri, Muniroh, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Niat yang tulus untuk bisa beribadah haji, Matoyin, seorang buruh angkut pasar dan istrinya penjual bunga akhirnya bisa naik haji tahun ini.

"Saya dan istri menabung selama puluhan tahun dari hasil berjualan bunga," kata Matoyin.

Istrinya menyisihkan uang dari hasil setiap hari menjual kembang, sementara Matoyin dari kerja sebagai kuli angkut di pasar disisihkan untuk ditabung setelah untuk kebutuhan setiap hari.

Matoyin, kesehariannya hanyalah seorang kuli angkut di Pasar Desa Tunjung Mekar, Kecamatan Kalitenga yang tak jauh dari desanya.

Bermodal sepeda angin, tiap pagi Matoyin menunggu orang untuk memanfaatkan jasanya dengan mengantar barang kulakan pembeli.

"Ke pasar setiap hari. Nyanggong pembeli maupun penjual yang akan memanfaatkan jasa saya untuk mengangkatkan belanjaan," ungkap Matoyin.

Diakui, penghasilannya memang tidak seberapa, hanya sekitar Rp 30 ribu perhari. Ternyata dengan penghasilan perhari Rp 30 ribu itu ia berhasil menabung untuk pergi ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

"Alhamdulillah, Allah sudah memberi kesempatan dan memanggil saya bersama istri," kata CJH yang masuk Kloter 48 Lamongan.

Puluhan tahun menabung Matoyin dan istrinya akhirnya mendapatkan nomor porsi."Saya mendaftar haji sejak 2010 lalu," katanya.

Apa kata Muniroh, meski rejeki yang didapat suaminya dan rejekinya sebagai penjual bunga tak seberapa, ia dan suami mendambakan bisa ke Baitullah.

Matoyin dan Muniroh akan bersama 1.820 Calon Jamaah Haji asal Lamongan lainnya berangkat ke tanah suci.

Apakah akan tetap menekuni pekerjaan semula usai pulang haji nanti, Matoyin dan Muniroh hanya mengatakan, mereka akan mensyukuri pekerjaan yang ditekuni selama ini yang sudah mengantarkannya ke rumah Allah.

"Nggih tetap mawon kerjone," kata Muniroh. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved