Pilpres 2019
Siti Zuhro : Pakde Karwo Masuk Bursa Bacawapres Jokowi, Bisa Berpotensi Pindah Parpol
Kami melihat apa yang terjadi terhadap Soekarwo memiliki kemiripan dengan fenomena terhadap Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kami melihat apa yang terjadi terhadap Soekarwo memiliki kemiripan dengan fenomena terhadap Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa dipanggil Tuanku Guru Bajang (TGB).
Pakde Karwo maupun TGB sama-sama menjabat kepala daerah, sekaligus petinggi partai di daerahnya masing-masing.
Juga, sama-sama memiliki pandangan yang berbeda dengan garis instruksi partai, Partai Demokrat.
Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto. Sedangkan kedua figure ini cenderung mendukung rivalnya, Joko Widodo.
Akibatnya, TGB telah memutuskan keluar dari Partai Demokrat. Pun tidak menutup kemungkinan hal ini juga dilakukan oleh Pakde Karwo.
• Percantik Kampung Inggris Eks Dolly, Libatkan Volunteer Asing dan Mahasiswa Dr Soetomo Surabaya
Apalagi, Pakde Karwo juga bukan kali pertama pernah pindah partai. Terlepas dar alasan Pakde Karwo yang tidak puas dengan keputusan partai.
Sehingga, kami melihat hal ini bisa saja sebagai bentuk persiapan.
Tentu, hal ini ada dampak positif maupun negatifnya. Namun, dengan adanya berbagai persiapan ini tentu beliau sedang melakukan hitung-hitungan. Hal ini merupakan pertimbangan subjektif.
• Gasak Perhiasan hingga Uang Majikan, Begini Modus yang Dilakukan ART di Surabaya ini Sebelum Beraksi
Namun, menurut saya sebagai salah satu kader partai politik sebaiknya beliau kembali memikirkan keputusan pusat. Sebab, sebagai kepanjangan partai memang tugas kader adalah mematuhi instruksi pusat.
Internal partai seharusnya memiliki mekanisme untuk mewaspadai berbagai gejolak itu. Sebab, perbedaan di internal partai politik yang wajar dilakukan oleh seorang kader. (bob)