Pilih Latte Art Untuk Percepat Pencerahan tentang Espresso
Upaya mempercepat pencerahan tentang espresso dilakukan dengan sederhana dan memilih latte art.
Penulis: Sudarma Adi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tangan Dendi (21) tampak gemetar saat akan menuang foam susu ke atas cangkir berisi kopi espresso.
Karena tampak gemetar, barista trainer bernama Rizky Andhika membantu memegang tangan Dendi dan menuang foam itu ke atas espresso. Jadilah bentuk tanaman pakis pada espressonya itu. “Saya memang grogi,” jelas warga Rungkut ini.
Dia memang datang ke acara Coffee Talk yang digelar di Ayola La Lisa ini, untuk mengetahui seluk beluk membuat kopi, termasuk bagaimana penyajian latte art pada espresso.
“Saya memang baru pertama kali mencoba membuat latte art. Kalau belum terbiasa memang susah. Tapi kalau sering berlatih, saya yakin bisa membuatnya dengan bagus,” jelasnya, Sabtu (11/8/2018).
Acara Coffee Talk ini digelar, tak hanya sekadar memberi pengetahuan tentang kopi dan jenisnya, namun juga bagaimana penyajin kopi dengan latte art tadi.
Menurut barista trainer dari Novotel Samator Hotel, Rizky Andhika, latte art adalah seni menuang microfoam ke dalam espresso dengan flow yang dikontrol dan pattern diinginkan.
“Pada latte art, ada tiga gambar atau pattern dasar, yakni heart, tulip dan roseta,” katanya.
Untuk bisa membuat latte art, tak harus punya dasar seniman. Yang lebih penting adalah punya niat dan ketertarikan pada seni ini.
Setelah ini muncul, maka hal berikutnya adalah ketenangan saat membuat latte art. “Supaya bisa tenang, maka jam terbang dan sering berlatih jadi kunci penting,” urainya.
Ketika ini sudah dikuasai, maka teknik membuat latte art juga punya peran penting. Teknik terpenting adalah suhu microfoam susu ini tak terlalu panas atau dingin, dimana suhu idealnya 60-70 derajat Celcius.
Jika terlalu panas, maka foam bakal pecah dan rasa kopi berpengaruh. “Jika paham teknik ini, barista bisa mengembangkan latte art dari tiga pattern dasar itu memakai pensil etching,” katanya.
Selain latte art, Coffe Talk juga membahas tentang kopi espresso. Barista trainer dari Java Lovaza Kopi, Reo Aditya menambahkan, untuk membuat espresso yang bercitarasa tinggi, maka ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yakni grainding, dozing, leveling, tamping, flushing dan ekstraksi.
“Itu mulai menghancurkan biji kopi hingga penyajian. Jika tak melalui tahapan ini, maka citarasanya akan berbeda,” katanya.
Sementara itu, Marketing Communication Ayola La Lisa, Lutiana R Wulandari menambahkan, adanya event ini tak hanya sekadar mengenalkan latte art saja, melainkan juga memberi pengetahuan tentang jenis kopi.
“Memberi pengetahuan, bahwa banyak kopi dalam negeri yang enak dinikmati. Tak hanya produk luar negeri saja yang dikenal,” pungkasnya. (Surya/Sudharma Adi)