Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Ingin Ada Perpecahan, Yusril Sebut PBB Berada di Tengah Saat Pilpres 2019

Melihat hal tersebut, Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) masih menyebutkan beberapa kemungkinan yang terjadi

Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Januar
Amriyono
Yusril Ihza Mahendra 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Usai Prabowo Subianto tak menggunakan rekomendasi dari hasil Ijtima Ulama, Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan menggelar Ijtima Ulama Jilid 2.

Melihat hal tersebut, Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) masih menyebutkan beberapa kemungkinan yang terjadi, jika hasil dari Ijtima Ulama sudah muncul.

"Kalau begitu ada dua kemungkinan, bisa diterima (pencalonan Prabowo- sandi), bisa juga tidak, kalau tidak diterima apakah ulama-ulama itu tetap di posisinya untuk tidak memihak Prabowo atau bagaimana hasil dalam waktu dekat nanti,"jelas Yusril, Minggu (19/8/20180.

Selain adanya Ijtima Ulama, Yusril menyebut dalam waktu dekat juga akan ada rapat pleno dari Nahdlatul Ulama untuk membahas pencalonan dari KH Maruf Amin yang digandeng oleh Jokowi.

Serunya Bapak-Bapak RW 8 Rungkut Mapan Barat Tanding Bola Basket Pakai Daster

Hal tersebut karena, saat ini KH Maruf Amin juga menjabat sebagai Rois Aam PBNU dan Ketua Umum MUI.

"Karena anggaran dasar NU disebutkan bahwa apabila Rois Am itu dijalankan pada jabatan kenegaraan maka wajib mengundurkan diri dari Rois Am," jelas pria yang juga berprofesi sebagai advokat tersebut.

Dari berbagai kemungkinan tersebut, Yusril mengungkapkan PBB tak ingin ada perpecahan umat Islam, maka dari itu PBB ingin berada di tengah.

"PBB itu tidak ingin ada umat Islam yang terpecah antara dua kubu ulama, antara ulama Nahdlatul Ulama dan ulama GNPF, oleh karena itu kami berada di tengah sekarang ini, kan sebagai Posisi di tengah itu bisa menjembatani," bebernya.

Hingga Saat ini PBB juga masih belum memutuskan akan berada di posisi mendukung Prabowo atau mendukung Jokowi.

"Jangan buru-buru lah, masalah politik buru-buru mengambil keputusan nanti bisa fatal akibatnya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved