Jual Makanan Khas Surabaya Semanggi via Online, Pendapatan Lulusan SMP ini Tembus Rp 30 Juta/Bulan
Pendapatan lulusan SMP ini tembus 30 Juta/Bulan dengan menual makanan Khas Surabaya Semanggi via online.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM,COM, SURABAYA - Tidak ada yang menduga bahwa dengan menekuni usaha menjual makanan khas atau tradisional Surabaya, Aminah, perempuan lulusan SMP di pinggiran kota ini menjelma menjadi pelaku UKM yang sukses.
Dalam sebulan, omzetnya menjual Semanggi instan "Selendang Semanggi" berkisar antara Rp 25 juta - Rp 30 juta.
Perempuan yang dikaruniai dua anak ini saat ini terus kebanjiran order lewat online. "Saya banyak dapat pesan dari buka lapak dan go food," ucap perempuan yang tinggal di Kampung Sawo Bringin, Sambikerep, Surabaya.
Di ujung barat Surabaya ini, Aminah menekuni usaha Kuliner legendaris ini secara turun temurun. Maklum, di kampungnya itu memang dikenal sentra daun Semanggi. Bahkan kampung di Sambikerep itu memang sentra Semanggi.
• Sudah Bayar Rp 120 Juta Untuk Jadi CPNS Dinas Perhubungan, Warga Lamongan ini Hanya Bisa Gigit Jari
Sebuah makanan khas Surabaya sebangsa pecel. Namun sambalnya lebih gurih dan khas. Sayur utamanya adalah daun Semanggi dengan lalap berupa kerupuk puli (kerupuk beras) yang khas. Makanan ini biasa ditemukan di penjual keliling dengan pedagang yang sudah tidak muda lagi.
Aminah yang juga pernah pengalaman berjualan bersama ibunya itu membuat terobosan luar biasa. Keuletan dan kerja kerasnya yang menemukan inovasi dengan membuat Semanggi instan yang bisa dijadikan oleh-oleh.
"Saya lihat sendiri betapa kerasnya perjuangan nenek dan ibu saya. Membuat sambal dan memetik Semanggi untuk dijual keliling ke tengah kota. Saya pun tergugah membuat jualan yang tidak perlu keliling tapi dikenal," ucapnya.
Perempuan yang lahir pada 18 Januari 1978 ini adalah generasi ketiga dari kampung Semanggi di Sambikerep. Neneknya kemudian diteruskan ibunya hingga jatuh ke Aminah. Meski sudah jualan keliling namun hasilnya kadang belum tentu seusai ekspektasi. Meski Semanggi dari keluarga Aminah memang cukup dikenal.
• Seminggu Pacari Siswi SMA di Surabaya, Pemuda ini Langsung Ajak Hubungan Badan, Terungkap WhatsApp
Setiap pagi, keluarga Aminah biasa menggendong keranjang besar (dunak). Di dalamnya dimuati Semanggi dan krupuk seukuran satu meter. Biasanya dijual ke tengah kota dengan naik lyn atau angkot. Hanya warga tengah kota yang biasa diharapkan bisa membeli Semanggi yang sedap dan enak ini.
Begitu terus hingga pada 2011, menemukan ide. Dengan tekun dia mengupayakan agar Semanggi bisa dijadikan makanan oleh-oleh dan bisa diakses Banyak orang. Aminah yang tidak kenal lelah melakukan improvisasi itu mendapatkan hasil.
Selain membuka Warung di kampungnya, perempuan berusia 40 tahun ini juga membuka layanan jual secara online. "Ini saya dapatkan dari pertemuan program Pahlawan Ekonomi Bu Risma. Dengan Semanggi instan, makanan bisa bertahan hingga 3 bulan," kata Aminah.
Perempuan ini pun seakan merasa bahwa impiannya agar seluruh Indonesia bahkan dunia bisa menikmati Semanggi terealisasi. Impiannya terjawab saat bergabung dalam peogram Pahkawan Ekonomi. Pada 2013, Semanggi Instan impiannya terpenuhi.
• Tak Berhelm dan Pakai Knalpot Brong, Pemuda Sidoarjo ini Tantang Polantas di Jalanan Bak Film Action
Aminah yang jago membuat sambal Semanggi ini pun diajari bagaimana mengeringkan sambal dan daun Semanggi. Setelah dikeringkan, semua sajian bahan Semanggi itu bisa bertahan hingga dua sampai tiga bulan.
Kalau mau menyantap makanan khas yang melegenda dari Surabaya ini cukup menyeduh (menuangkan) air panas dan mendidih sehingga sambal dan daun bisa dimakan. Tidak mengurangi gurihnya masakan dan berkurangnya kandungan zat pada bahan Semanggi ini.
Bahan tidak hanya pada jenis makanan sehingga awet dan praktis. Namun Aminah kembali ditunjukkan jalan agar makanan legendaris itu tampil dengan kemasan yang menggoda. Akhirnya pada muda kreator kemasan (packaging) kota ini merekomendasikan kemasan Selendang Semanggi seperti saat ini.