Berita Entertainment
Masih Ingat Cindy Cenora Pelantun 'Aku Cinta Rupiah' dan 'Krismon'? Kini Menjelma Jadi Gadis Cantik!
Populer lewat lagu "Krismon" dan "Aku Cinta Rupiah" di tahun 1998, penyanyi cilik Cindy Cenora kini jadi gadis seksi.
Penulis: Alga | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Populer lewat lagu "Krismon" dan "Aku Cinta Rupiah", Cindy Cenora kini berubah jadi gadis seksi.
Dua lagu Cindy Cenora tersebut sempat populer saat Indonesia mengalami krisis moneter.
Indonesia memang sempat mengalami krisis moneter pada tahun 1998 silam, seperti tampak pada lagu Cindy Cenora tersebut.
• Dulu Tampil Imut di Idola Cilik, Begini Penampilan Ray Prasetya yang Kini Jadi Drummer Profesional
Saat ini, banyak yang mengaitkan krisis moneter 1998 dengan melemahnya nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Sejumlah bank bahkan dikabarkan telah menjual rupiah di level Rp15.000 per dollar AS.
Dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, banyak timbul anggapan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri saat ini lebih buruk dari 1998.
• Rupiah Tembus Rp 15 Ribu, Apakah Kondisi Ekonomi Indonesia 2018 Lebih Buruk dari 1998? Ini Faktanya
Namun, anggapan ini dibantah sejumlah ekonom.
Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual memastikan, depresiasi rupiah yang terjadi saat ini berbeda dengan depresiasi rupiah ketika 1998 silam.
"Pelemahan rupiah tahun ini dibandingkan 1998 yang anjloknya 80 persen dari Rp 2.500 secara tiba-tiba, ya sangat jauh ya."
"Selain itu, waktu itu juga tidak ada kenaikan gaji, sehingga daya beli masyarakatnya menurun dan harga-harga melonjak tinggi," kata David saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).
• Tak Hanya Rupiah, Nilai Mata Uang Negara-negara Berkembang Ini Juga Jeblok
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, juga menyatakan hal serupa.
Ia menyatakan bahwa kondisi fundamental perekonomian Indonesia saat ini sangat berbeda dengan fundamental perekonomian Indonesia 20 tahun lalu.
• Sebut 3 Penyebab Anjloknya Rupiah, Presiden Jokowi Ungkap Akan Lakukan Ini untuk Mengatasinya
Kembali ke krisis moneter 1998, di tahun itu, ada dua lagu yang populer.
Lagu tersebut liriknya menggambarkan susahnya hidup dengan krisis moneter.
"Su... su susah, su... su susah, nggak ada yang murah," begitu sepenggal liriknya.