Larung Sesaji dan Risalah Doa di Telaga Ngebel Tutup Perhelatan Grebeg Suro 2018 di Ponorogo
Perhelatan Grebeg Suro 2018 di Ponorogo ditutup dengan Ritual Larung Sesaji dan Risalah Doa di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Perhelatan Grebeg Suro 2018 di Ponorogo ditutup dengan Ritual Larung Sesaji dan Risalah Doa di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, pada Selasa, (11/9/2018) siang.
Ada delapan tumpeng atau gunungan, di mana satu di antaranya yakni Gunungan Utama atau Tumpeng Agung berisi beras merah akan dilarung menggunakan perahu dan ditenggelamkan di tengah telaga yang berlokasi sekitar 25 km dari pusat Kota Ponorogo.
• Pendaki Dilarang Habiskan 1 Suro di Puncak Gunung Lawu Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H
Sementara tujuh tumpeng lainnya yang disebut Buceng Purak akan diperebutkan warga di lokasi.
Warga percaya, tumpeng Buceng Purak yang berisi hasil bumi dapat mendatangkan berkah.
Sebelum dilarung dan diperebutkan warga, delapan buceng diarak terlebih dahulu mengelilingi Telaga Ngebel sepanjang hampir empat kilometer.
• Ini 5 Makna Datangnya Tahun Baru Islam, Mengenang Hijrah Nabi Muhammad SAW hingga Introspeksi Diri
Arak-arakan tumpeng didahului dengan tari-tarian, Tari Gambyong (selamat datang), Ombyak Suran, dan juga Reog Ponorogo. (rbp)