Hendak Antar Makanan, Warga Lakarsantri Temukan Sosok Jenazah Laki-laki Membusuk di Kamar
Mayat laki-laki yang ditemukan warga tersebut bernama Widjanarko (51) yang diketahui membusuk di dalam kamarnya.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Kelurahan Bangkingan Timur, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di dalam kamar rumah.
Mayat laki-laki yang ditemukan warga tersebut bernama Widjanarko (51) yang diketahui membusuk di dalam kamarnya.
Kejadian tewasnya korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga bernama Endang Sumarni (31) saat sedang mengantar makanan ke kamar.
• Persebaya Surabaya Kembali Dapat Denda dari Komdis PSSI, Rendi Irwan: Mudah-mudahan Tidak Terulang
Saat masuk, Endang Sumarni sempat menium bau tidak sedap yang keluar dari sekitar kamar korban.
Endang Sumarni kemudian melihat korban sudah dalam keadaan terlentang dengan kondisi tubuh yang kaku.
"Saksi membuka pintu melihat korban tidur terlentang dalam kondisi kaku sudah meninggal," ujar Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto kepada Surya, Selasa (25/9/2018).
• Gelar Sidak, Komisi A DPRD Lamongan Temukan Jumlah Penghuni di Lapas Klas II B Sudah Overload
Kompol Dwi Heri Sukiswanto mengatakan pihaknya bersama Tim INAFIS Polrestabes Surabaya telah melakukan identifikasi terhadap jenazah.
Dari penyelidikan sementara, pihaknya memastikan tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban.
Ia juga mengatakan jika korban diduga meninggal karena penyakit yang dideritanya.
• Muncul Wacana Kompetisi Dihentikan Sementara, Arema FC Tetap Fokus Persiapan Laga Kontra Persebaya
"Korban meninggal diduga karena penyakit yang dideritanya itu diperkuat dari keterangan dari keluarganya," ungkapnya.
Kompol Dwi Heri Sukiswanto menambahkan korban tinggal seorang diri menumpang di rumah sanak saudaranya.
Namun, korban berada di dalam kamar yang terpisah dari bangunan rumah utama.
"Pihak keluarga menerima kejadian ini merupakan musibah dan membuat surat permohonan kepada Polisi agar tidak dilakukan autopsi," imbuhnya.