Minta Maaf, SMKN 1 Surabaya Benarkan Kepala Sekolah Lakukan Tindak Kekerasan ke Para Siswanya
Tindak kekerasan ke para siswa yang dilakukan Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya dibenarkan oleh pihak sekolah.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kekerasan yang dilakukan Kepala SMKN 1 Surabaya terhadap siswanya sendiri diakui pihak sekolah dan membenarkan bahwa memang terjadi tindakan pemukulan tersebut.
Wakil Kepala SMKN 1 Surabaya Bidang Kesiswaan Asslamet mengatakan, peristiwa kekerasan ini baru pertama kali terjadi, bahkan kepala sekolah sering mengingatkan untuk tidak memakai kekerasan.
"Kalau saya nyubit ya kadang pernah, tapi tidak sampai seperti ini. Saya yakin hal ini khilaf," ungkapnya, Senin (27/9/2018).
• Syahrini Ungkap Ridwan Zaelani Ucap Istighfar dan Takbir Sebelum Wafat: Meninggal dengan Indah

• Rumahnya di Jombang Ditutupi Tembok Tetangga, Siti Khotijah Terpaksa Lompat atau Lewati Celah Sempit
Asslamet menyampaikan permintaan maaf atas nama pribadi dan sekolah.
Menurutnya, sekolah selama ini hanya ingin menerapkan disiplin kasih sayang, bukan berdasarkan emosi seperti peristiwa hari ini.
"Saya jamin anak-anak tidak akan trauma besok. Biasanya kami menerapkan sebelum jam berakhir anak-anak memang harus tetap di kelas dan tidak boleh keluar," tegasnya.
• BREAKING NEWS: Juragan Kue di Pasuruan Tewas di Depan Pintu Kamar Berlumuran Darah dan Penuh Sayatan
Peristiwa kekerasan ini terjadi, karena sejumlah siswa keluar kelas sebelum jam ujian tengah semester selesai.
Diketahui para siswa memulai ujian pukul 07.00 WIB dan sudah keluar kelas pukul 07.30 WIB.
"Kalau anak-anak ribut di luar kelas memang akhirnya mengganggu kelas lain," jelasnya.
• Pohon Langka dan Bersejarah yang Ditanam Paska 40 Hari Wafatnya Bung Karno di Istana Gebang Roboh
Saat siswa di luar kelas itulah, Kepala Sekolah SMKN 1 melakukan kekerasan pada tiga siswa saat menyuruh mereka masuk ke kelas.
Sayangnya, saat didatangi para tua siswa untuk komformasi, Kepala Sekolah tidak berada di tempat.
"Bilangnya ada rapat sama dinas, nggak tahu dimana," tandas Asslamet. (Sulvi Sofiana)
• BREAKING NEWS - Siswa Inklusi di SMKN 1 Surabaya Diduga Jadi Korban Pemukulan Kepala Sekolah