Pohon Langka dan Bersejarah yang Ditanam Paska 40 Hari Wafatnya Bung Karno di Istana Gebang Roboh
Ditanam paska 40 hari wafatnya Bung Karno di Istana Gebang, pohon Langka dan Bersejarah ini roboh dan ambruk.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pohon Gada yang berada di halaman Istana Gebang, Kota Blitar, roboh, Rabu (26/9/2018).
Pohon Gada itu merupakan pohon bersejarah yang ditanam pada 40 hari setelah wafatnya Presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno pada 1970.
Pohon dengan diameter dua meter ini kondisinya terbelah menjadi dua. Separuh batang pohon roboh dan separuh lagi masih tetap berdiri tegak. Pohon yang sudah berusia 48 tahun itu kondisinya keropos di bagian tengah.
Hardjito, pegawai di Istana Gebang, mengatakan pohon roboh sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, kondisi di lokasi masih sepi.
Biasanya, kalau siang hari, banyak orang duduk-duduk di bawah pohon untuk berteduh. Pohon itu memang menjadi perindang di halaman rumah peninggalan orang tua Bung Karno.
Sebelum pohon roboh, Hardjito mendengar suara 'kretek-kretek' seperti batang ranting patah. Suara itu terdengar sekitat lima menit. Setelah itu, dia mendengar suara pohon roboh lebih keras.
"Saat pohon roboh, kondisi di lokasi sepi," kata Hardjito.
Kepala Bidang Pengelola Kawasan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Heru Santoso, mengatakan pohon itu merupakan pohon bersejarah. Pohon itu ditanam keluarga Bung Karno pada 40 hari setelah wafatnya Bung Karno.
Pohon Gada itu tergolong langka. Pohon ini hanya ada di Istana Bogor, Kebun Raya Purwodadi, dan di Istana Gebang Blitar. Bibit pohon gada yang ditanam di Istana Gebang itu diambil dari Bogor.
"Pohon ini merupakan pohon bersejarah. Pohon ini ditanam keluarga Bung Karno pada 40 hari setelah wafatnya Bung Karno pada 1970. Sekarang usia pohon itu sudah 48 tahun," ujar Heru.
Dikatakannya, kondisi pohon ternyata rapuh di bagian dalam. Sedangkan di bagian luar kondisi pohon masih terlihat utuh. Rencananya, separuh batang pohon yang masih berdiri akan dirobohkan juga.
"Rencananya akan kami tebang semua, kami tidak mau berisiko. Khawatirnya separuh batang pohon yang masih berdiri roboh lagi. Nanti akan kami tanam lagi pohon yang sama di lokasi," tegasnya. (Samsul Hadi)