Kompetisi Liga 1 Dihentikan Sementara, Wali Kota Malang Sebut Banyak Pihak yang Merasa Dirugikan
Sutiaji menilai bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan preseden buruk yang tengah menimpa Indonesia.
Penulis: Alfi Syhari Ramadana | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polemik yang terjadi atas penundaan kompetisi sepak bola Liga 1 mendapat perhatian dari banyak pihak.
Satu di antaranya datang dari Wali Kota Malang, Sutiaji, yang mengaku cukup mengikuti perkembangan di dunia sepak bola tanah air tersebut.
Sutiaji menilai bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan preseden buruk yang tengah menimpa Indonesia.
• Isi Jeda Kompetisi, Persebaya Surabaya Gelar Uji Coba dengan Dua Klub Internal
Untuk itu, hal itu harus segera diperbaiki agar roda kompetisi bisa segera kembali digulirkan.
"Kalau kami melihat di Malang sendiri sebenarnya kondisinya cukup kondusif saat ini. Tetapi bukan berarti Aremania dan Aremanita selalu bagus," terangnya, Kamis (27/9/2018).
Untuk itu, Sutiaji berharap ada solusi nyata terutama dalam mengatasi permasalahan antar suporter yang selama ini masih kerap terjadi di Indonesia.
• Kompetisi Dihentikan Sementara, Persebaya Surabaya Belum Pikir Jauh Dampak Kerugian Tim
Sebab, menurut Sutiaji banyak pihak yang akan dirugikan jika kompetisi sepak bola dihentikan.
"Sepak bola di Indonesia ini sudah menjadi industri. Jadi akan banyak UMKM yang berkaitan dengan marchendise sepak bola akan mengalami kerugian jika kompetisi Liga 1 dihentikan terlalu lama," imbuhnya.
• Tak Ingin Insiden Berdarah Terulang, Bobotoh Dapat Pesan ini dari Kapten Tim Persib Bandung
Di sisi lain, pihaknya mengaku siap jika nantinya memang kepala daerah juga dibebani untuk bisa membina suporter.
"Kami siap membantu jika memang diperlukan. Kami juga sering berkomunikasi dengan teman-teman di manajemen dan korwil Aremania. Tetapi, terlepas dari itu, kami rasa semua pihak harus berbenah atas apa yang terjadi saat ini," pungkasnya.