Rumah Politik Jatim
Semua Pengurus DPC PKS Sukodono Kompak Mundur, PKS Jatim Ngaku Belum Dapat Laporan
PKS Jatim mengaaku belum mendapat laporan sama sekali, setelah semua Pengurus DPC PKS Sukodono kompak mundur.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPW PKS Jatim, Arif Hari Setiawan, mengaku tidak mengetahui terkait mundurnya seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, dari kepengurusan partai.
Arif mengatakan, dirinya belum mendapatkan kabar ataupun laporan dari DPD PKS Sidoarjo terkait hal tersebut.
"Saya belum mendapatkan laporan dari Pak Anang (Anang Ma'ruf, Ketua DPD PKS Sidoarjo) soal itu, mungkin kejadiannya barusan ya," ujarnya, Sabtu (29/9/3018).
• Hasil Survei LSI Denny JA: Pasca Ijtima Ulana 2, Dukungan Kaum Nahdliyin ke Jokowi-Maruf Meningkat

• Dihadapan Cawapres, Ketum PAN Yakin Prabowo-Sandi Menangi Pilpres di Jatim Selisih Suara 7 Persen
Dilansir Tribunnews.com Jumat (28/9/2018), pengunduran diri para pengurus tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh delapan orang pengurus DPC PKS Sukodono.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPC PKS Sukodono, Ahmad Mundzir membenarkan surat pengunduran diri pengurus PKS tersebut.
"Ya benar, per hari ini saya kirimkan surat pengunduran diri dari ketua DPC PKS Sukodono kepada ketua DPD PKS Kabupaten Sidoarjo," ujar Mundzir, Jumat (28/9/2018).
Mundzir mengatakan, dirinya menolak untuk berbaiat ulang dan janji setia kepada PKS yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
• Sering Dibilang Sudah Tua Kok Masih Nyalon, Ini Jawaban Cerdas Maruf Amin saat Kampanye di Jember
Menurut Mundzir, satu di antara nilai yang dipegang oleh para kader PKS adalah rasa saling percaya.
Dengan adanya baiat ulang dan janji setia menimbulkan rasa ketidakpercayaan dari struktur kepada kadernya.
Hal tersebut dinilai melecehkan dan menyakiti para kader yang telah berjuang membangun PKS sejak awal hingga menjadi seperti sekarang ini.
"Di PKS semua kader berdasarkan trustworthy (saling percaya) dan dengan adanya janji setia ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan struktur kepada kadernya dan ini seperti melecehkan dan menyakiti para kader dan masyaikh yang telah berjuang dari awal untuk membangun PKS sampai menjadi seperti saat ini," tegas Mundzir.
• Kampanye di Kota Madiun, Sandiaga Uno Dapat Tiga Hadiah Istimewa ini dari Emak-emak yang Menyerbunya