Rumah Politik Jatim
Gus Ipul: Ratna Sarumpaet Layak Masuk Penjara
Ratna Sarumpaet dinilai layak masuk penjara oleh Mantan Ketua Umum GP Ansor yang juga Wakil Gubernur Jatim, Gus Ipul.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor dua periode, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap kebohongan yang telah dilakukan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet tidak hanya berakhir dengan permohonan maaf.
Jalur hukum harus segera ditempuh. Sehingga, hal tersebut mampu memberikan efek jera bagi siapapun.
Utamanya, bagi yang sudah dianggap pemimpin oleh masyarakat untuk tidak mudah mengumbar kebohongan untuk tujuan politik.
"Saya kira Ratna layak masuk penjara. Dia telah menebarkan hoax yang luar biasa dan menipu masyarakat serta menipu banyak tokoh negeri ini," tegas Gus Ipul, pada wartawan di Surabaya, Rabu (3/10/2018).
• BREAKING NEWS - 175 Pengungsi Gempa Palu dan Donggala Tiba di Juanda, Ada yang Dilarikan Rumah Sakit
Menurut Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jatim ini, Ratna Sarumpaet harus mempertanggungjawabkan drama kebohongan yang telah dibuat dengan pertanggung jawaban secara hukum.
"Ratna harus bertanggung jawab, syukur-syukur kalau polisi segera menetapkan tersangka karena membuat gaduh di tengah negeri ini dalam suasana berduka akibat gempa dan tsunami," tegasnya.
Akibat drama kebohongan yang dibikin Ratna Sarumpaet, elit negeri hampir saja bertikai. Masyarakat dibuat gaduh dan saling serang di media sosial.
Semula kebohongan ini menyasar penguasa dan menuduh negara telah membiarkan tindak kekerasan yang melanggar HAM.
• Ratna Sarumpaet Akui Berbohong, Ungkap Wajahnya Lebam karena Sedot Lemak Bukan Dianiaya
Ujung-ujungnya kebohongan ini pada akhirnya merugikan elit lainnya yang telah membela mati-matian kebohongna yang dibuat Ratna Sarumpaet.
"Menurut saya ini berbahaya sekali. Maka itu sebagai pelajaran generasi yang akan datang perlu dilakukan proses hukum yang cepat karena telah membuat gaduh. Yang salah harus dihukum," kata Gus Ipul.
Sekadar diketahui, masalah tersebut bermula ketika sebuah foto yang memperlihatkan wajah Ratna Sarumpaet lebam penuh benjolan viral di media sosial.
• Gara-gara Kunci, Lima Arloji Bermerk Senilai Puluhan Juta Milik Warga Kota Malang Raib
Belakangan para tokoh oposisi dari tim Prabowo-Sandi lantas membela Ratna dan menyebut bahwa Ratna telah dipukuli orang dan menuding pemerintah membiarkannya.
Namun setelah dua hari publik dibuat gaduh dengan isu ini, pada Rabu 3 Oktober 2018 sore, Ratna muncul ke publik dan menyebut jika dirinya telah berbohong.
Mukanya penuh benjolan ternyata bukan akibat penganiayaan melainkan akibat operasi sedot lemak. (Bobby Koloway)
• Sebelum ke Palu, Ardi Kurniawan Terbang Dulu Bareng Ayah, Jafro Peraih Emas Asian Games Terus Ingat
